PHNOM PENH – Kategori kelompok umur sama. Lawan yang dihadapi juga sama. Bahkan, venue-nya juga tak berbeda. Mengulang kenangan manis 26 Februari 2019? Kenapa tidak!
Di hari itu, Indonesia berduel dengan Thailand di final Piala AFF U-22. Tertinggal dulu lewat gol Saringkan Promsupa, Merah Putih membalikkan keadaan dan memastikan gelar melalui Sani Rizki Fauzi serta Osvaldo Haay.
“Semangat empat tahun lalu itu yang coba kami usung di final kali ini,” kata Indra Sjafri, pelatih tim nasional U-22 yang juga menakhodai tim yang juara empat tahun silam tersebut, dalam jumpa pers kemarin (15/5).
Yang dimaksud Indra adalah final SEA Games 2023 melawan Thailand di Olympic Stadium, Phnom Penh, malam ini. Duel puncak ini mempertemukan dua tim yang tak terkalahkan sejak fase grup.
Tapi, perjalanan Indonesia untuk sampai ke final lebih istimewa lagi: menang terus dalam lima laga. Adapun Thailand sempat ditahan 1-1 dalam laga terakhir grup B melawan Vietnam, tim yang ditundukkan Indonesia 3-2 di semifinal.
Bagi Indonesia, final ini adalah kans kesekian kali untuk mengakhiri dahaga emas sepak bola SEA Games yang terakhir direbut pada 1991. Indra dan pasukannya sadar betul akan tingginya ekspektasi tersebut.
Karena itu, Indra dan backroom staff–nya sudah mempersiapkan semua. Dari aspek teknis, eks pelatih Bali United tersebut telah merekam semua permainan Thailand di SEA Games 2023. Dia menilai skuad Negeri Putih yang kini dilatih Issara Sritaro itu bermain cukup impresif.
“Tadi (kemarin, Red) dari jam 08.00-11.00 kami juga sudah menganalisa semua kekurangan dan kelebihan mereka,” ujar pria yang juga menjabat direktur teknik PSSI itu.
Setelah menganalisa cara bermain Thailand, Indra pun menyiapkan game plan yang pas untuk mengimbangi mereka.
“Soal bagaimana cara kami merespons mereka, silakan ditunggu besok (hari ini). Semoga game plan kami pas untuk menghadapi mereka,” kata pelatih yang sukses mengantarkan Evan Dimas Darmono dkk menjuarai Piala AFF U-19 edisi 2013 itu.
Jelang pertemuan melawan Thailand, tim yang sudah 14 kali merebut emas SEA Games, Indonesia juga kembali mematangkan psikologis para pemain. Menurut manajer Garuda Nusantara Kombespol Sumardji, kehadiran psikolog sangat membantu.
“Paling tidak, yang bisa kami rasakan adalah menguatnya mental anak-anak. Itu adalah bagian evaluasi selama saya membawa timnas bersama Shin Tae-yong dan yang sekarang,” tutur chief operating officer (COO) Bhayangkara FC tersebut.
Mantan Kapolresta Sidoajo tersebut melihat Rizky Ridho dkk jadi tidak mudah putus asa meski situasinya sangat sulit. Misalnya dalam semifinal melawan Vietnam. Unggul dua kali selalu disamakan, salah satunya lewat own goal, juga kehilangan seorang pemain karena kartu merah, tapi akhirnya Garuda Nusantara bisa memetik kemenangan lewat gol penentu di injury time.
“Intinya, kalau mental itu benar-benar digembleng dan dirasakan nyaman, mereka bisa berjuang untuk bangsa,” kata mantan Kasubdit Registrasi dan Identifikasi Ditlantas Polda Metro Jaya tersebut.
Indra berharap mental para pemain tetap terjaga dalam pertandingan puncak malam ini. Apalagi, bek Thailand Songchai Thongcham sudah melontarkan psywar meminta suporter Indonesia tidak datang ke stadion untuk menyaksikan final.
“Enggak (terpengaruh dengan psywar itu). Mereka sudah menjadi pesepak bola bukan setahun atau dua tahun,” tegas Indra.
Di sisi lain, Issara memuji capaian Indonesia di SEA Games kali ini. Menurutnya, Garuda Nusantara memiliki banyak pemain cepat. Indonesia juga dihuni banyak versatile player atau pemain yang bisa bermain di lebih dari satu posisi.
“Karena itu, saya tidak terkejut mereka bisa mengalahkan Vietnam,” ujar mantan asisten pelatih timnas Thailand U-23 itu.
Dengan kualitas yang dimiliki Indonesia saat ini, Issara menilai pertandingan final SEA Games 2023 malam ini akan sangat menyenangkan. Bakal ketat sejak menit awal.
“Saya senang dan merasa terhormat untuk bermain melawan tim yang hebat,” tegas mantan pelatih Chainat FC tersebut.
Tapi, Issara tidak mau terlalu memikirkan permainan Indonesia. Dia akan fokus menyiapkan strategi terbaik demi membawa pulang medali emas. “Indonesia tim yang bagus. Tapi, kami harus fokus pada diri kami sendiri,” katanya. (fiq/ttg)