ASA mendulang emas pertama dalam sejarah Panjat Tebing Kalimantan Barat di perhelatan PON XX Papua terbuka lebar, setelah prestasi mentereng yang dibuat Veddriq Leonardo di kejuaraan dunia.
Cabang olahraga panjat tebing menjadi salah satu cabor andalan Kalimantan Barat mendulang medali emas pada perhelatan PON XX Papua Oktober mendatang. Hal ini juga sekaligus upaya mencatatkan sejarah baru cabang panjat tebing daerah dalam memberikan medali emas, karena selama pelaksanaan PON beberapa dekade terakhir, panjat tebing nihil medali.
Sekretaris FPTI Kalbar, Suparman meyakini raihan prestasi di tahun 2021 ini menjadi awal pembuktian Veddriq Leonardo akan perjuangan di PON XX Papua nanti. “Mendekati PON ini karena Veddriq beberapa waktu lalu berada di Swiss, kami mempersiapkan beberapa alternatif, bisa fokus berlatih di sini atau di Pelatnas hingga berangkat ke Papua,” ujarnya.
Di PON XX Suparman menjelaskan Veddriq terdaftar di 3 nomor perlombaan cabang Panjat Tebing yakni Speed, Boulder dan Lead. “Ketiga nomor ini tidak akan menjadi masalah, karena perbedaan jadwal perlombaan, sementara Veddriq merupakan spesialisasi di nomor speed,” ujarnya.
Ia mengungkapkan, atas kertas Veddriq Leonardo dan Atletik Jawa Tengah Kiromal Katibin berpeluang besar dalam perebutan medali emas nomor Speed cabang panjang tebing PON XX Papua Oktober mendatang. “Keduanya selalu bersaing dan saling mengalahkan di beberapa ajang hingga tingkat internasional,”imbuhnya.
Melihat jam terbang dan pengalaman bahkan usia, Veddriq lebih unggul karena terpaut 4 tahun. “Mereka selalu saling mengalahkan di Pelatnas, head to head Veddriq lebih unggul dari pesaing terberatnya,” ujarnya. Namun Suparman meminta Veddriq jangan meremehkan seluruh lawan yang akan dihadapinya, karena bisa saja ada kuda hitam yang tidak diketahui punya kemampuan mumpuni.
“Panjat Tebing sendiri dipatok meraih medali Emas PON XX bagi kontingen Kalbar. Hal ini diakui akan dijadikan motivasi bukan malah menjadi beban,”tandasnya. (var)