MERAUKE – Beberapa cabang olahraga sudah dimainkan atlet Pekan Olahraga Nasional (PON) Papua XX kontingen Kalimantan Barat. Judo menjadi cabang olahraga pertama yang memberikan sumbangan medali bagi provinsi Kalimantan Barat. Atlet panahan, muaythai, wushu dan panjat tebing juga masih memberikan sinyal harapan untuk menyumbang medali bagi Kalbar.
Cabor Judo di kelas 55 kilogram putra, Beta Awari belum mampu meraih emas. Di babak final, ia justru dikalahkan oleh atlet judo tuan rumah Papua. Meski demikian, capaian prestasi pejudo Kalbar itu patut dibanggakan. Darinya, Kalimantan Barat berhasil mendapatkan medali pertama di PON Papua XX.
Selain Judo, cabor panahan masih memberikan sinyal harapan untuk mendapatkan medali. Bertanding di Padepokan Panahan Kampung Harapan, Distrik Sentani Timur, Kabupaten Jayapura, Azmi Hamzah mampu melaju ke babak selanjutnya, setelah menang dalam aduan perorangan melawan atlet panah dari Yogyakarta, Baihaqi dengan nilai 635.
Di Klaster Kabupaten Jayapura Ade Mutia atlet muaythai cantik asal Kabupaten Kubu Raya, yang bertarung di kelas 57 Kg Putri berhasil menang angka dari petarung asal Sulawesi Barat (Sulbar) Nur Anisa. Dengan kemenangan ini, maka Ade Mutia lolos ke babak kedua yang akan berlangsung pada Kamis, 30 September 2021.
Sementara itu, panjat tebing yang dimainkan di Sport Climbing Timika, melalui atlet andalan Kalbar Veddriq Leonardo berhasil masuk babak final. Rencananya babak final panjat tebing sudah dimainkan hari ini. Namun karena cuaca tidak mendukung, penyelenggaraan babak final panjat tebing pun diundur besok (hari ini).
Sementara itu, untuk cabang olahraga wushu, yang dimainkan di GOR Head Sai, Merauke dua atlet wushu Kalbar yang turun di kategori sanda, Teguh Dwi Wardana di kelas 48 kg dan Andri Noviardi di kelas 65 kg mesti terhenti langkahnya setelah dikalahkan ke dua atlet dari Jawa Barat.
Tersisa satu atlet wushu kategori taulo, Syella Nastasha kembali akan bermain di hari Jumat dengan ketangkasan pedang. Sebelumnya, di hari kemarin, Syella sudah bermain dengan ketangkasan tangan kosong.
Atlet wushu Kalimantan Barat itu tampil menawan. Dia mendapat perlawanan berat dari masing-masing lawannya. Namun Syella mampu menuntaskan semua jurus dihadapan dewan juri.
Koordinator Pertandingan dan Perlombaan perwakilan KONI Kalbar, Isti Dwi Puspita Wati mengatakan, semua peserta di kelas taulo sudah dimainkan. Termasuk perwakilan atlet Kalbar, Syella Nastasha.
“Syella sudah menampilkan yang terbaik. Meski skornya masih jauh dari lawan. Tetapi ini menjadi koreksi ke depan untuk memantapkan langkah dan lebih percaya diri,” ujar Isti kepada Pontianak Post.
Dia melihat, skor penampilan Syella hanya 8,38 poin. Jauh tertinggal dari atlet asal Sumut di 9,68 poin. Melihat performa Syella memang agak berat untuk meraih medali. Tetapi, ia tetap optomis di Jumat nanti. Syella dapat menampilkan yang terbaik bagi Kalbar.
Pantauan dia, saat menampilkan gerakan lompatan sebenarnya sudah bagus. Namun saat berada di posisi mendarat, kaki Syella agak goyang. “Ini yang membuat nilainya turun. Memang Syella mengalami cidera sedikit dibagian lutut. Mudah-mudahan di Jumat nanti, dia bisa menampilkan penampilan terbaiknya,” ujarnya. (iza)