Oleh :
MELAKSANAKAN pembelajaran begitu kompleks. Pasti ada penyebab pemicu hambatan di kelas pada setiap pembelajaran. Dari sekian masalah yang dialami guru, ada satu kesamaan. Semua guru pasti pernah menghadapi situasi kelas dimana siswanya ramai dan ribut tak terkendali. Terlebih lagi di SD, suasana siswa yang gaduh jelas merupakan problem. Dan, tentu saja mengganggu jalannya kegiatan belajar.
Seorang guru pasti akan merasa rasa sedikit khawatir terhadap kondisi kelas yang gaduh. Saat mengalami kondisi seperti ini, apa yang dilakukan? Masing-masing memiliki pandangan tersendiri tentang cara mengatasi kelas yang ramai saat pembelajaran. Cara yang dipilih biasanya diilhami oleh pengalaman mengajar bertahun-bertahun, lewat membaca buku, browsing, atau sharing dengan teman guru.
Cara memberikan sanksi untuk mengkondisikan kelas menjadi tenang berupa hukuman agak keras sedikit, mungkin karena kelasnya dikuasai anak yang tergolong paling nakal dan bandel. Guru berhak memberi hukuman selama masih dalam kode etik. Tapi masalahnya adalah cara seperti itu akan memakan waktu yang tak sedikit. Bahasa mudahnya, tidak selesai sekali waktu.
Misalnya, menghukum siswa yang ribut dengan menyanyi di depan kelas. Berapa banyak waktu tersita cuma untuk mendengarkan anak yang belum tentu suaranya bagus itu. Siswa ribut saja sudah menyita waktu belajar, ditambah guru memberi hukuman malah semakin banyak waktu dihabiskan untuk mengurusi hal sepele ini.
Inilah alasan mengapa skill mengondisikan kelas dengan cepat sangat diperlukan. Tujuannya agar irama pembelajaran yang dimainkan tidak terganggu oleh ulah segelintir anak, entah menjelaskan materi, diskusi kelas, atau lainnya.
Solusi yang kita pilih tentu lebih ramah lingkungan. Tidak membuat tenggorokan kering dan bibir pecah-pecah (sampai suara habis karena capek berteriak) dan yang utama tidak menghambat jalannya pembelajaran. Kuncinya ada pada kesepakatan atau perjanjian sebelumnya. Sebenarnya siapapun bisa dengan mudah mengkondisikan kelas dalam tempo cepat. Hanya saja, jangan pernah berpikir kalau hasilnya langsung datang tiba-tiba. Sangat naïf kalau tanpa memberi perlakuan sebelumnya, tiba-tiba mereka langsung menurut begitu saja pada Anda dengan segera (kurang dari 5 detik).
Dan, hal pokok pertama adalah membuat perjanjian bersama siswa. Seperti apa perjanjiannya? Perjanjian atau kesepakatan ini sangat bagus dibuat saat awal semester, waktu masuk pertama kali. Lebih mantap lagi dimasukkan dalam peraturan kelas. Namun, jika terlanjur belum atau kelupaan, lebih baik segera membikinnya.
Biasanya anak-anak tidak akan protes dengan kesepakatan seperti ini. Justru yang menjadi penasaran adalah konsekuensi atau hukuman apa yang akan diterima jika melanggar perjanjian. Disini Bapak/Ibu bisa memberikan tawaran, tapi akan lebih baik jika berasal dari siswa sendiri. Pada intinya semua harus taat pada kesepakatan yang dibuat, dan bagi yang melalaikan kode dari guru harus rela dan otomatis menjalani hukuman tanpa diperintah.
Ada baiknya anda memvariasikan peringatan yang menarik perhatian. Buat kesepakatan baru, jika hal tersebut sudah tidak efektif. Dengan begitu, siswa akan lebih sadar bahwa dari hari ke hari mereka harus menunjukkan konsentrasi belajar dibanding membuat keributan yang hanya mengganggu jalannya kegiatan belajar. Penulis adalah guru SDN 44 Pontianak Barat.