25 C
Pontianak
Saturday, March 25, 2023

Model Pembelajaran Inkuiri dan Pelajaran Matematika

Oleh :

Pendidikan merupakan proses komunikasi dan informasi antara guru kepada siswa, media sebagai sarana penyajian ide, gagasan dan materi pendidikan serta siswa itu sendiri. Pendidikan di sekolah dasar merupakan pendidikan awal atau dasar, dimana anak mulai mengenal pendidikan yang sesungguhnya. Tidak seperti di Taman Kanak-Kanak (TK) yang pembelajarannya cenderung berisi permainan.

Pada tingkat pendidikan dasar ini anak mulai mengenal berbagai macam pengetahuan, sikap dan keterampilan. Anak mulai belajar beberapa mata pelajaran yang harus dikuasai, seperti Matematika, Bahasa Indonesia, Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), dan sebagainya. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek) telah membawa perubahan pesat dalam aspek kehidupan manusia, perkembangan tersebut telah mengubah paradigma manusia dalam mencari dan mendapatkan informasi semakin mudah. Pekerjaan yang semula dilakukan manusia secara manual kini dapat digantikan dengan mesin (Hartono, 2012:1).

Baca Juga :  Siswa SD Dilempar Buku Oknum Guru

Hal ini menuntut manusia untuk berpikir lebih maju dalam segala hal agar tidak dianggap tertinggal. Salah satu bidang yang cukup berarti dalam perkembangan iptek adalah pendidikan. Mata pelajaran matematika di Sekolah Dasar (SD) bertujuan agar anak didik mampu mengembangkan pengetahuan, dan keterampilan dasar matematika dalam kehidupan sehari-hari.

Hasil kajian para guru di SD mengungkapkan adanya permasalahan dalam pembelajaran matematika, dimana anak didik merasa cemas jika berhadapan dengan matematika. Kecemasan terhadap matematika dapat diartikan sebagai perasaan takut atau tidak senang yang melanda anak didik ketika ia sedang atau akan berhadapan dengan pelajaran matematika. Hal ini yang menjadikan keadaan seperti ini disebabkan oleh semakin tinggi jenjang pendidikan maka matematika akan semakin kompleks.

Adanya rasa tidak senang pada diri anak didik terhadap mata pelajaran matematika, membawa dampak negatif pada kegairahan mereka untuk belajar. Hal ini mengakibatkan rendahnya tingkat penguasaan materi yang diajarkan. Banyak anak didik yang tak bersemangat saat belajar matematika. Siswa tidak tahu mengapa harus belajar banyak rumus, bahkan tidak tahu manfaatnya, mungkin tidak mengerti makna dari belajar matematika dalam kehidupan sehari-hari dengan apa yang  dipelajari di sekolah.

Baca Juga :  Akhlak Islami dalam Bertetangga

Model pembelajaran inquiri merupakan pembelajaran yang menekankan pada proses berpikir kritis dan analitis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan. Pembelajaran dengan model inquiri dapat mengembangkan berbagai karakter, antara lain berpikir kritis, logis, kreatif, dan inovatif, memiliki rasa keingintahuan yang tinggi, menghargai pendapat orang lain, santun, jujur, dan tanggung jawab.

Penulis adalah guru SDN 12 Entikong.

Oleh :

Pendidikan merupakan proses komunikasi dan informasi antara guru kepada siswa, media sebagai sarana penyajian ide, gagasan dan materi pendidikan serta siswa itu sendiri. Pendidikan di sekolah dasar merupakan pendidikan awal atau dasar, dimana anak mulai mengenal pendidikan yang sesungguhnya. Tidak seperti di Taman Kanak-Kanak (TK) yang pembelajarannya cenderung berisi permainan.

Pada tingkat pendidikan dasar ini anak mulai mengenal berbagai macam pengetahuan, sikap dan keterampilan. Anak mulai belajar beberapa mata pelajaran yang harus dikuasai, seperti Matematika, Bahasa Indonesia, Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), dan sebagainya. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek) telah membawa perubahan pesat dalam aspek kehidupan manusia, perkembangan tersebut telah mengubah paradigma manusia dalam mencari dan mendapatkan informasi semakin mudah. Pekerjaan yang semula dilakukan manusia secara manual kini dapat digantikan dengan mesin (Hartono, 2012:1).

Baca Juga :  “Leter” Bang Midji kepada Perusahaan Sawit

Hal ini menuntut manusia untuk berpikir lebih maju dalam segala hal agar tidak dianggap tertinggal. Salah satu bidang yang cukup berarti dalam perkembangan iptek adalah pendidikan. Mata pelajaran matematika di Sekolah Dasar (SD) bertujuan agar anak didik mampu mengembangkan pengetahuan, dan keterampilan dasar matematika dalam kehidupan sehari-hari.

Hasil kajian para guru di SD mengungkapkan adanya permasalahan dalam pembelajaran matematika, dimana anak didik merasa cemas jika berhadapan dengan matematika. Kecemasan terhadap matematika dapat diartikan sebagai perasaan takut atau tidak senang yang melanda anak didik ketika ia sedang atau akan berhadapan dengan pelajaran matematika. Hal ini yang menjadikan keadaan seperti ini disebabkan oleh semakin tinggi jenjang pendidikan maka matematika akan semakin kompleks.

Adanya rasa tidak senang pada diri anak didik terhadap mata pelajaran matematika, membawa dampak negatif pada kegairahan mereka untuk belajar. Hal ini mengakibatkan rendahnya tingkat penguasaan materi yang diajarkan. Banyak anak didik yang tak bersemangat saat belajar matematika. Siswa tidak tahu mengapa harus belajar banyak rumus, bahkan tidak tahu manfaatnya, mungkin tidak mengerti makna dari belajar matematika dalam kehidupan sehari-hari dengan apa yang  dipelajari di sekolah.

Baca Juga :  Pengolahan Limbah Sabut Kelapa Jadi Pot Tanam

Model pembelajaran inquiri merupakan pembelajaran yang menekankan pada proses berpikir kritis dan analitis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan. Pembelajaran dengan model inquiri dapat mengembangkan berbagai karakter, antara lain berpikir kritis, logis, kreatif, dan inovatif, memiliki rasa keingintahuan yang tinggi, menghargai pendapat orang lain, santun, jujur, dan tanggung jawab.

Penulis adalah guru SDN 12 Entikong.

Most Read

Artikel Terbaru