25 C
Pontianak
Saturday, June 10, 2023

Bersalaman Dengan Malaikat

Oleh : Iswadani, SE.I

RAMADAN 1443 Hijriyah tanpa terasa sudah memasuki sepuluh hari terakhir. Pertanyaan menohok di sanubari. Amaliah apa yang sudah kita kerjakan dan kumpulkan. Apakah ada di antara kita merasa gelisah, tidak bahagia karena belum mampu menunaikan banyak kebajikan di bulan penuh rahmat dan ampunan, bulan yang lebih baik dari seribu bulan (83 tahun, 4 bulan).

Ramadan adalah bulan yang sangat istimewa. Salah satunya karena Allah melipatgandakan amal baik yang kita kerjakan dengan pahala kebaikan. Rasulullah SAW berkata “Barang siapa yang pada bulan itu mendekatkan diri kepada Allah dengan suatu kebaikan, nilainya seperti orang yang melakukan perbuatan yang diwajibkan pada bulan lainnya; dan, barang siapa yang melakukan suatu kewajiban pada bulan itu, nilainya sama dengan 70 kali lipat dari kewajiban yang dilakukannya pada bulan lainnya. Keutamaan sedekahpun adalah sedekah pada bulan Ramadan.” (HR. Bukhari-Muslim).”

Hadits di atas merupakan bentuk ketegasan sekaligus kasih sayang  Allah kepada HambaNya yang beriman. Tidak ada kebaikan, amal saleh walaupun sekecil zarah pun yang tidak Allah balas. Kebaikan yang sepatutnya kita manfaatkan untuk memperoleh tiket menuju syurga Allah. Berpuasa, rukun Islam ketiga, memadukan dua potensi manusia yaitu potensi ketuhanan dan potensi kemanusiaan yang menjadi bekal utama dalam menjalankan tugas sebagai hamba Allah.

Baca Juga :  Ai Xin-Pontianak Post Berbagi Ramadan

Ramadan yang sering kita sebut lebih baik dari seribu bulan, bermakna kalam Allah diturunkan. Allah pun memberi keistimewaan Ramadan, dengan malam Lailatul Qadar. Diriwayatkan dalam HR Abu Dawud, Ibnu ‘Abbas meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda tentang Lailatul Qadar: “Lailatul Qadar adalah malam yang tenang dan cerah, tidak panas dan tidak dingin, serta matahari pada pagi harinya berwarna merah terang.” (HR. Abu Dawud)

Pada malam Lailatul Qadar, Allah memerintahkan para malaikat turun ke bumi yang dipimpin oleh Malaikat Jibril. Allah berfirman: “Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan.” (Q.S Al-Qadr: 4).

Para malaikat tersebut, atas izin Allah dapat melihat siapa saja hamba Allah yang menghidupkan malam Lailatul Qadar dengan banyak kebaikan. Para malaikat juga Allah perintahkan untuk menebar keselamatan di bumi sampai terbit fajar. Maka beruntunglah manusia yang mengerjakan amal saleh sepanjang Ramadan, khususnya saat malam Lailatul Qadar. Malaikat akan langsung mendatangi hamba Allah yang sungguh-sungguh mengerjakan ibadah, dengan mengaminkan semua doa-doanya.

Baca Juga :  Berdamai Namun Tetap “Berperang”

Al-Imam Al-Qurthubi menyebutkan dari setiap lapis langit dan juga dari sidratil muntaha, para malaikat turun ke bumi, untuk mengamini doa umat Islam yang dipanjatkan di sepanjang malam hingga terbitnya fajar, atau masuknya waktu subuh.

Amal saleh yang dapat dilakukan untuk mendapat keutamaan Lailatul Qadar adalah dengan memperbanyak melantunkan ayat-ayat Allah, mengerjakan salat malam dengan khusyuk, kemudian berdoa memohon ampunan untuk kebaikan dunia akhirat dengan sungguh-sungguh melakukan i’tikaf di masjid pada sepuluh malam terakhir.

‘Aisyah RA; istri Nabi SAW mengisahkan:“Dahulu, semasa hidupnya, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersungguh-sunguh dalam beribadah pada sepuluh hari terakhir dari bulan Ramadan, melebihi kesungguhan beliau di waktu-waktu lainnya.” (HR. Muslim)

Penulis adalah Sekretaris Umum DKM Masjid Darul Falah Pontianak

 

Oleh : Iswadani, SE.I

RAMADAN 1443 Hijriyah tanpa terasa sudah memasuki sepuluh hari terakhir. Pertanyaan menohok di sanubari. Amaliah apa yang sudah kita kerjakan dan kumpulkan. Apakah ada di antara kita merasa gelisah, tidak bahagia karena belum mampu menunaikan banyak kebajikan di bulan penuh rahmat dan ampunan, bulan yang lebih baik dari seribu bulan (83 tahun, 4 bulan).

Ramadan adalah bulan yang sangat istimewa. Salah satunya karena Allah melipatgandakan amal baik yang kita kerjakan dengan pahala kebaikan. Rasulullah SAW berkata “Barang siapa yang pada bulan itu mendekatkan diri kepada Allah dengan suatu kebaikan, nilainya seperti orang yang melakukan perbuatan yang diwajibkan pada bulan lainnya; dan, barang siapa yang melakukan suatu kewajiban pada bulan itu, nilainya sama dengan 70 kali lipat dari kewajiban yang dilakukannya pada bulan lainnya. Keutamaan sedekahpun adalah sedekah pada bulan Ramadan.” (HR. Bukhari-Muslim).”

Hadits di atas merupakan bentuk ketegasan sekaligus kasih sayang  Allah kepada HambaNya yang beriman. Tidak ada kebaikan, amal saleh walaupun sekecil zarah pun yang tidak Allah balas. Kebaikan yang sepatutnya kita manfaatkan untuk memperoleh tiket menuju syurga Allah. Berpuasa, rukun Islam ketiga, memadukan dua potensi manusia yaitu potensi ketuhanan dan potensi kemanusiaan yang menjadi bekal utama dalam menjalankan tugas sebagai hamba Allah.

Baca Juga :  Basa-Basi Pendidikan Agama untuk Anak Negeri

Ramadan yang sering kita sebut lebih baik dari seribu bulan, bermakna kalam Allah diturunkan. Allah pun memberi keistimewaan Ramadan, dengan malam Lailatul Qadar. Diriwayatkan dalam HR Abu Dawud, Ibnu ‘Abbas meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda tentang Lailatul Qadar: “Lailatul Qadar adalah malam yang tenang dan cerah, tidak panas dan tidak dingin, serta matahari pada pagi harinya berwarna merah terang.” (HR. Abu Dawud)

Pada malam Lailatul Qadar, Allah memerintahkan para malaikat turun ke bumi yang dipimpin oleh Malaikat Jibril. Allah berfirman: “Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan.” (Q.S Al-Qadr: 4).

Para malaikat tersebut, atas izin Allah dapat melihat siapa saja hamba Allah yang menghidupkan malam Lailatul Qadar dengan banyak kebaikan. Para malaikat juga Allah perintahkan untuk menebar keselamatan di bumi sampai terbit fajar. Maka beruntunglah manusia yang mengerjakan amal saleh sepanjang Ramadan, khususnya saat malam Lailatul Qadar. Malaikat akan langsung mendatangi hamba Allah yang sungguh-sungguh mengerjakan ibadah, dengan mengaminkan semua doa-doanya.

Baca Juga :  Penyakit Merasa Diri Penting

Al-Imam Al-Qurthubi menyebutkan dari setiap lapis langit dan juga dari sidratil muntaha, para malaikat turun ke bumi, untuk mengamini doa umat Islam yang dipanjatkan di sepanjang malam hingga terbitnya fajar, atau masuknya waktu subuh.

Amal saleh yang dapat dilakukan untuk mendapat keutamaan Lailatul Qadar adalah dengan memperbanyak melantunkan ayat-ayat Allah, mengerjakan salat malam dengan khusyuk, kemudian berdoa memohon ampunan untuk kebaikan dunia akhirat dengan sungguh-sungguh melakukan i’tikaf di masjid pada sepuluh malam terakhir.

‘Aisyah RA; istri Nabi SAW mengisahkan:“Dahulu, semasa hidupnya, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersungguh-sunguh dalam beribadah pada sepuluh hari terakhir dari bulan Ramadan, melebihi kesungguhan beliau di waktu-waktu lainnya.” (HR. Muslim)

Penulis adalah Sekretaris Umum DKM Masjid Darul Falah Pontianak

 

Most Read

Artikel Terbaru