26.7 C
Pontianak
Sunday, May 28, 2023

PLN Dorong UMKM Kalbar Naik Kelas dengan Sertifikat Halal

PONTIANAK – PLN terus berkomitmen dalam mendukung Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di seluruh Indonesia untuk terus bertahan dan berkembang meskipun menghadapi tantangan pandemi Covid-19 salah satunya dengan cara memfasilitasi penerbitan sertifikat halal produknya.

PLN Unit Induk Pembangunan Kalimantan Bagian Barat dan PLN Unit Induk Wilayah Kalimantan melalui CSR PLN Peduli memfasilitasi tujuh UMKM di Kalbar untuk memperoleh sertifikat halal dan lima di antaranya telah berhasil terbit di penghujung tahun 2020 ini.
“Tahun 2019 lalu kami juga telah membantu kurang lebih 20 UMKM untuk memperoleh sertifikat halal untuk usahanya. Meskipun tidak sebanyak tahun sebelumnya, kami terus berupaya untuk membantu para pelaku UMKM untuk melebarkan jangkauan pemasaran dan lebih percaya diri dalam bersaing dengan produk lain di pasaran,” ujar Rachmad Lubis, General Manager PLN UIP Kalbagbar.

Ia menyebutkan, PLN juga memiliki program Super Merdeka yang merupakan promosi khusus untuk UMKM/IKM dengan diskon tambah daya sebesar 75 persen yang dibuka sejak 4 September lalu dan akan ditutup pada 31 Desember 2020. Melalui program ini, PLN memberikan keringanan bagi pelanggan golongan tarif Bisnis dan Industri tegangan rendah mulai dari daya 450 Volt Ampere (VA) sampai dengan daya 13.200 VA dengan pilihan daya akhir sampai dengan daya 16.500 VA.
“Kami berharap program Super Merdeka dan juga CSR PLN Peduli ini dapat membantu meningkatkan produktivitas UMKM yang ada di Kalbar ini untuk menghadapi perekonomian pada masa pandemi,” tambahnya.

Baca Juga :  Komisi VI DPR Apresiasi PLN Siapkan Listrik Masa Mudik 2023

Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalbar, Ridwansyah, mengatakan pelaksanaan sertifikasi halal sudah ditangani kementerian Agama. Meski demikian pihaknya tetap bekerjasama dengan MUI sebagai lembaga yang juga ikut mengeluarkan fatwa untuk sertifikasi halal bagi pelaku usaha.
“Alhamdulillah pelaku usaha sangat proaktif mengusulkan sertifikasi halal,” kata Ridwan.

Ridwan menyebutkan pada akhir tahun ini ada sembilan pelaku usaha mendapatkan sertifikasi halal. Baik yang menjadi binaan dari PLN maupun tidak.

Ia berharap usaha yang dijalani itu semakin berkembang setelah mendapatkan sertifikasi halal yang dikeluarkan Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal. Adanya sertifikasi halal ini maka menjadi kesempatan meningkatkan usahanya apalagi di masa Covid-19 seperti sekarang
“Ini menjadi jaminan mutu bagi pelaku usaha,” sebut Ridwan. Saat ini pun masih ada sekitar 154 badan usaha yang mengajukan sertifikasi halal. “Mudah-mudahan dalam waktu dekat bisa diterbitkan juga,” imbuhnya.

Baca Juga :  PLN Berhasil Uji Coba PLTU IPP Kalbar-1

Zulkarnaen, salah satu peserta program sertifikasi halal ini meyakini omset jualan bisa kembali meningkat seiring dengan mendapatkan sertifikat halal.
“Konsumen tahu bahwa produk yang kami jual sudah bersertifikat halal,” kata Pemilik Usaha Batagor Somay Purnama Melvin.

Sertifikat halal yang didapat Zulkarnaen didukung oleh PLN. Proses pengajuannya dilakukan dua bulan lalu. Pemilik usaha mendata bahan baku yang digunakan untuk produksi.
“PLN memfasilitasi serta bantuan ke pelaku usaha pentingnya sertifikat usaha. Bahwa usaha kecil pun mau mengajukan sertifikat halal,” jelasnya.

“Sehingga fasilitas yang diberikan PLN untuk mendapat sertifikat halal ini sangat membantu pelaku usaha seperti kami,” tutupnya. (mse/ser)

PONTIANAK – PLN terus berkomitmen dalam mendukung Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di seluruh Indonesia untuk terus bertahan dan berkembang meskipun menghadapi tantangan pandemi Covid-19 salah satunya dengan cara memfasilitasi penerbitan sertifikat halal produknya.

PLN Unit Induk Pembangunan Kalimantan Bagian Barat dan PLN Unit Induk Wilayah Kalimantan melalui CSR PLN Peduli memfasilitasi tujuh UMKM di Kalbar untuk memperoleh sertifikat halal dan lima di antaranya telah berhasil terbit di penghujung tahun 2020 ini.
“Tahun 2019 lalu kami juga telah membantu kurang lebih 20 UMKM untuk memperoleh sertifikat halal untuk usahanya. Meskipun tidak sebanyak tahun sebelumnya, kami terus berupaya untuk membantu para pelaku UMKM untuk melebarkan jangkauan pemasaran dan lebih percaya diri dalam bersaing dengan produk lain di pasaran,” ujar Rachmad Lubis, General Manager PLN UIP Kalbagbar.

Ia menyebutkan, PLN juga memiliki program Super Merdeka yang merupakan promosi khusus untuk UMKM/IKM dengan diskon tambah daya sebesar 75 persen yang dibuka sejak 4 September lalu dan akan ditutup pada 31 Desember 2020. Melalui program ini, PLN memberikan keringanan bagi pelanggan golongan tarif Bisnis dan Industri tegangan rendah mulai dari daya 450 Volt Ampere (VA) sampai dengan daya 13.200 VA dengan pilihan daya akhir sampai dengan daya 16.500 VA.
“Kami berharap program Super Merdeka dan juga CSR PLN Peduli ini dapat membantu meningkatkan produktivitas UMKM yang ada di Kalbar ini untuk menghadapi perekonomian pada masa pandemi,” tambahnya.

Baca Juga :  Tandatangani MoU Proyek Interkoneksi Sumatera-Peninsular, PLN Akan Pasok 600 MW ke Malaysia

Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalbar, Ridwansyah, mengatakan pelaksanaan sertifikasi halal sudah ditangani kementerian Agama. Meski demikian pihaknya tetap bekerjasama dengan MUI sebagai lembaga yang juga ikut mengeluarkan fatwa untuk sertifikasi halal bagi pelaku usaha.
“Alhamdulillah pelaku usaha sangat proaktif mengusulkan sertifikasi halal,” kata Ridwan.

Ridwan menyebutkan pada akhir tahun ini ada sembilan pelaku usaha mendapatkan sertifikasi halal. Baik yang menjadi binaan dari PLN maupun tidak.

Ia berharap usaha yang dijalani itu semakin berkembang setelah mendapatkan sertifikasi halal yang dikeluarkan Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal. Adanya sertifikasi halal ini maka menjadi kesempatan meningkatkan usahanya apalagi di masa Covid-19 seperti sekarang
“Ini menjadi jaminan mutu bagi pelaku usaha,” sebut Ridwan. Saat ini pun masih ada sekitar 154 badan usaha yang mengajukan sertifikasi halal. “Mudah-mudahan dalam waktu dekat bisa diterbitkan juga,” imbuhnya.

Baca Juga :  PLN Nyalakan Kembali Listrik Terdampak Banjir di Ambon, 100% Gardu Distribusi Normal

Zulkarnaen, salah satu peserta program sertifikasi halal ini meyakini omset jualan bisa kembali meningkat seiring dengan mendapatkan sertifikat halal.
“Konsumen tahu bahwa produk yang kami jual sudah bersertifikat halal,” kata Pemilik Usaha Batagor Somay Purnama Melvin.

Sertifikat halal yang didapat Zulkarnaen didukung oleh PLN. Proses pengajuannya dilakukan dua bulan lalu. Pemilik usaha mendata bahan baku yang digunakan untuk produksi.
“PLN memfasilitasi serta bantuan ke pelaku usaha pentingnya sertifikat usaha. Bahwa usaha kecil pun mau mengajukan sertifikat halal,” jelasnya.

“Sehingga fasilitas yang diberikan PLN untuk mendapat sertifikat halal ini sangat membantu pelaku usaha seperti kami,” tutupnya. (mse/ser)

Most Read

Artikel Terbaru