PONTIANAK – Ketua Komisi IV DPRD Kalimantan Barat, Subhan Nur meminta lembaga pemberantasan narkotika seperti Badan Narkotika Nasional (BNN) dan polisi harus proaktif dalam mengungkapkan kasus narkotika. Tidak hanya mengandalkan prajurit TNI yang terus mengawal perbatasan negara saja.
Sebab, dirinya yakin dari masifnya upaya penyelundupan narkoba dari perbatasan Kalbar. Yang masuk dan beredar di tengah masyarakat justru jauh lebih banyak.
“Peredaran narkoba kalau kita liat dari jumlah yang diselundupkan cukup luar biasa jumlahnya. Terakhir 27 kilogram. Itu ditangkap, yang lepas pasti lebih banyak,” kata Subhan.
Dia meminta supaya lembaga berwenang dalam melakukan pemberantasan narkoba lebih bekerja intensif dan ekstra demi pemuda-pemudi Kalbar dan Indonesia, sebagai bagian generasi bangsa. “Mereka harus proaktif dalam mengungkapkan peredaraan narkoba di Kalbar. Sebab, narkotika adalah musuh bersama yang merusak generasi muda Kalbar dan Indonesia.
Politisi Nasdem Kalbar ini berharap penanganan dan pencegahan bahaya narkoba dari aspek pencegahan dan pemberantasan lebih diefektifkan di wilayah Kalbar. Alasannya penyelundupan jalur internasional perbatasan sepertinya sudah terlampau masif dan terang-terangan.
Dia merasa heran, mengapa institusi TNI lebih banyak melakukan pengungkapan peredaraan narkoba. Padahal, peredaran narkoba tidak hanya di perbatasan. Di sisi lain, dia juga mempertanyakan komitmen pihak Malaysia terhadap narkotika. Sebab, narkotika dari Malaysia semakin masif masuk Kalbar.
“Ada apa dengan Malaysia? Padahal di sana aturannya lebih ketat dan hukumannya bisa mati. Kok bisa cukup mudah menyeludupkan narkoba ke Kalbar,” ucapnya.
Dia menyebutkan, bisa saja narkoba jadi salah satu cara Malaysia menghancurkan generasi muda Indonesia. “Kita minta Malaysia, sebagai negara tetangga Indonesia perhatian dan fokus terhadap narkoba yang masuk dari sana,” ujarnya.(den)