25.6 C
Pontianak
Tuesday, June 6, 2023

Sutarmidji Pertanyakan Sistem Deteksi Malaysia

Marak Tangkapan Narkotika Masuk Kalbar

PONTIANAK Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji menyoroti maraknya peredaran narkotika antar lintas batas negara yang terjadi di provinsi ini. Hal itu membuatnya prihatin, lantaran di awal tahun 2023 ini saja sudah cukup banyak kasus penangkapan oleh pihak berwenang.

Bahkan jika dikalkulasikan dari semua tangkapan yang ada, jumlahnya diperkirakan sudah mencapai ratusan kilogram. Orang nomor satu di Kalbar itu lantas mempertanyakan sistem keamanan lintas negara dari sisi Sarawak, Malaysia. Sebab ia menilai, barang haram itu justru jauh lebih mudah untuk masuk ke Kalbar.

“Selama ini kenapa kalau dari Indonesia masuk ke sana (Malaysia) itu mereka bisa deteksi secara ketat. Kenapa? Pasti tak mungkin lolos, hampir tak mungkin. Kan banyak ketangkap orang-orang kita di sana. Kenapa giliran dari sana (Malaysia) ke sini (Kalbar) itu mudah saja lepas. Artinya kan keamanan di sana untuk ini (narkoba) longgar sekali,” ungkapnya belum lama ini.

Baca Juga :  Somasi Gugur, Sutarmidji dan Lasarus Kembali Mesra

Untuk itu, Midji-sapaan karibnya mengajak semua pihak terus memperketat penjagaan dari sisi Indonesia. Meski diakuinya panjang perbatasan darat antara Kalbar dengan Sarawak yang hampir mencapai 1.000 kilometer, membuat pengawasan menjadi sulit. Belum lagi masih banyak ditemukan jalur-jalur tikus di perbatasan antar kedua negara ini.

“Karena (Malaysia) longgar (makanya) kita harus sangat ketat. Tahun ini sudah banyak (ditangkap), Bea Cukai kalau tak salah tahun ini saja sudah 40 kilogram. Belum Polisi, belum lagi yang ditangkap Pamtas. Jadi harus jadi perhatian serius oleh semuanya,” pungkasnya. (bar)

Marak Tangkapan Narkotika Masuk Kalbar

PONTIANAK Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji menyoroti maraknya peredaran narkotika antar lintas batas negara yang terjadi di provinsi ini. Hal itu membuatnya prihatin, lantaran di awal tahun 2023 ini saja sudah cukup banyak kasus penangkapan oleh pihak berwenang.

Bahkan jika dikalkulasikan dari semua tangkapan yang ada, jumlahnya diperkirakan sudah mencapai ratusan kilogram. Orang nomor satu di Kalbar itu lantas mempertanyakan sistem keamanan lintas negara dari sisi Sarawak, Malaysia. Sebab ia menilai, barang haram itu justru jauh lebih mudah untuk masuk ke Kalbar.

“Selama ini kenapa kalau dari Indonesia masuk ke sana (Malaysia) itu mereka bisa deteksi secara ketat. Kenapa? Pasti tak mungkin lolos, hampir tak mungkin. Kan banyak ketangkap orang-orang kita di sana. Kenapa giliran dari sana (Malaysia) ke sini (Kalbar) itu mudah saja lepas. Artinya kan keamanan di sana untuk ini (narkoba) longgar sekali,” ungkapnya belum lama ini.

Baca Juga :  Masyarakat Antusias Tonton Atraksi Naga di Ayani Mega Mall

Untuk itu, Midji-sapaan karibnya mengajak semua pihak terus memperketat penjagaan dari sisi Indonesia. Meski diakuinya panjang perbatasan darat antara Kalbar dengan Sarawak yang hampir mencapai 1.000 kilometer, membuat pengawasan menjadi sulit. Belum lagi masih banyak ditemukan jalur-jalur tikus di perbatasan antar kedua negara ini.

“Karena (Malaysia) longgar (makanya) kita harus sangat ketat. Tahun ini sudah banyak (ditangkap), Bea Cukai kalau tak salah tahun ini saja sudah 40 kilogram. Belum Polisi, belum lagi yang ditangkap Pamtas. Jadi harus jadi perhatian serius oleh semuanya,” pungkasnya. (bar)

Most Read

Artikel Terbaru