PONTIANAK — Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji mendorong seluruh pemerintah daerah di provinsi ini agar banyak melakukan inovasi dalam rangka meningkatkan capaian di berbagai indikator penilaian. Bahkan ia berharap bisa muncul inovasi dari Kalbar yang bisa diimplementasikan oleh pemda secara nasional.
“Harusnya semua daerah untuk meningkatkan tampilan atau performa dari Pemerintah Daerah (Pemda) harus banyak melakukan inovasi-inovasi. Inovasi ini bagian dari penilaian kecerdasan dalam melaksanakan tata kelola pemerintahan, khususnya dalam hal bidang pelayanan publik,” ungkapnya usai menghadiri kegiatan sosialisasi Pemantauan dan Evaluasi Kinerja Penyelenggaraan Pelayanan Publik (PEKPPP) Tahun 2023, dan penyerahan penghargaan Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (Sivablik) Provinsi Kalbar Tahun 2023 di Aula Garuda, Kantor Gubernur, Rabu (29/3).
Ia mengatakan terus lakukan kajian-kajian dan inovasi untuk banyak hal. Sehingga bisa saja ke depam akan lahir inovasi dari Kalbar yang diakui dan diimplementasikan secara nasional. “Jadi terus berinovasi, daerah tanpa inovasi itu penilaiannya bisa dianggap gimana gitu (kurang baik). Daerah-daerah ini cenderung penilaian lain-lainnya pun rendah, sehingga tampilan-tampilan itu tidak baik,” ujarnya.
Selain itu, Midji-sapaan karibnya menjelaskan inovasi tidak melulu harus membuat aplikasi-aplikasi. Karena hakikatnya menurut dia, inovasi adalah suatu perbaikan secara bertahap untuk membuat suatu hal menjadi lebih efektif.
Midji mencontohkan, ketika dirinya masih menjabat sebagai Wali Kota Pontianak, sudah pernah melakukan penyederhanaan izin, dari yang awalnya ada 99 item, menjadi cukup 14 item saja. Belum lagi reformasi birokrasi di bidang Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) lainnya.
“Kita sudah lakukan itu, kemudian bagaimana kita membuat surat izin usaha, itu cukup PKL-PKL (pedagang informal) itu transfer saja, tidak perlu dia mengusulkan langsung, lalu dari Surat Penunjukan Tempat Usaha (SPTU) langsung berubah jadi Izin Usaha Mikro. Jadi lakukan inovasi-inovasi, inovasi itu untuk percepatan dan kenyamanan pelayanan itu saja,” pungkasnya.
Di tempat yang sama, Deputi Bidang Pelayanan Publik Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan-RB) Republik Indonesia (RI) Diah Natalisa mengatakan, Biro Organisasi Setda Kalbar selama ini selalu menjadi mitra pihaknya, dalam membantu mengevaluasi pelayanan publik di kabupaten/kota se-Kalbar.
“Hari ini juga diserahkan beberapa penghargaan atas inovasi yang dilakukan Kalbar. Kalbar ini termasuk salah satu provinsi yang sangat konsen dengan upaya peningkatan pelayanan publik melalui inovasi,” ungkapnya.
Kemenpan-RB menurutnya juga memiliki Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik yang sudah sekitar 10 tahun berjalan. Dalam hal itu kata dia, Pemprov Kalbar merupakan salah satu mitra dalam melakukan berbagai hal. Seperti menginisiasi inovasi, melakukan pengembangan melalui replikasi, maupun pembentukan lembaga inovasi.
“Nah Kalbar ini menyelenggarakan kompetisi inovasi (juga) yang seperti di Kemenpan adakan, tetapi untuk internal seluruh kabupaten/kota se-Kalbar, namanya Sivablik yang kemudian nantinya diikutsertakan ke tingkat nasional,” ujarnya. (bar/r)