ENTIKONG – Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar) Sutarmidji menyoroti beberapa fasilitas yang ada di Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Entikong, Kabupaten Sanggau. Mulai dari mesin x-ray di pintu keberangkatan yang rusak, hingga kamera Closed Circuit Television (CCTV) yang tak lagi bisa diakses dari Kota Pontianak.
Hal itu disampaikan Sutarmidji usai meninjau PLBN Entikong di sela kunjungan kerja (kunker) di Kabupaten Sanggau, Sabtu (11/3) kemarin. “Kalau x-ray keberangkatan PLBN Entikong ini sudah enam bulan dalam kondisi rusak, sudah dilaporkan dari Bea Cukai ke PLBN, lalu PLBN juga telah melapor ke pusat, tapi belum ada tindak lanjut,” ungkapnya kepada awak media.
Lalu untuk kamera CCTV, Midji-sapaan karibnya mengatakan semuanya sudah tidak bisa lagi diakses dari Kota Pontianak. Tepatnya dari Ruang Analisis Data (DAR), Kantor Gubernur Kalbar. Kondisi itu lanjut dia, sudah terjadi sekitar satu tahun terakhir.
“Biasanya (CCTV) bisa (diakses), tapi sudah satu tahun lebih ini tidak bisa diakses, maka harus cepat ditangani. Semoga bisa cepat ditangani oleh Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP RI),” harapnya.
Keberadaan dua fasilitas tersebut dinilai sangat penting. Apalagi PLBN merupakan akses yang menghubungkan kedua negara bertetangga Indonesia-Malaysia. Karena itu, fasilitas keamanan yang ada harus benar-benar lengkap, dan berfungsi dengan baik.
“Kita kan tidak tahu, tahu-tahu ada barang yang dilarang masuk Malaysia, lalu berangkat, nanti diperiksa (di Malaysia) lalu kita akan repot. Tapi untuk kedatangan (barang masuk dari Malaysia) aman, barang diperiksa lewat x-ray (tidak rusak). Yang x-ray keberangkatan sudah lebih enam bulan tidak beroperasi,” katanya lagi.
Sementara untuk CCTV, jika memang pihak PLBN lewat BNPP RI belum mampu untuk memperbaiki akses hingga ke Kota Pontianak, pemerintah provinsi (pemprov) menurutnya siap membantu. “Untuk CCTV-nya sudah lebih satu tahun, sebetulnya jika tidak mampu bisa kami bantu, kalau CCTV,” pungkasnya.
Di tempat yang sama, Pelaksana Tugas (Plt) Kasubbid Kebersihan dan Keamanan PLBN Entikong, BNPP RI, Fanji Hermansah mengatakan pihaknya memang mendapat komplain dari gubernur soal x-ray dan CCTV. “Untuk CCTV kurang lebih satu tahun tidak bisa diakses dari Kantor Gubernur. Tahun-tahun sebelumnya dapat diakses. Lalu untuk x-ray keberangkatan khusus penumpang, memang rusak kurang lebih enam bulan,” katanya.
Mengenai mesin x-ray, dijelaskan dia, pihak Bea Cukai sudah menyurati pihaknya selaku BNPP RI yang ada di Entikong. Lalu dari PLBN Entikong juga sudah menyurati BNPP RI di pusat, namun sampai kemarin belum ada tindak lanjut.
“Untuk pemeliharaan rutin seperti bangunan kami (BNPP RI di PLBN) langsung yang melakukan (perbaikan), namun ada beberapa yang memang langsung ditangani (BNPP) pusat seperti x-ray. Dari 2020 di pusat penanganannya,” papar dia.
Usai meninjau fasilitas yang ada, orang nomor satu di Kalbar itu juga sempat berbincang-bincang dengan warga. Terutama pada Warga Negara Indonesia (WNI) yang baru tiba dari wilayah Sarawak, Malaysia.
Sebelum meninjau PLBN Entikong, Gubernur Sutarmidji sempat menyambangi warga di Kecamatan Sekayam. Di daerah yang berbatasan langsung dengan negara Malaysia itu, gubernur menyerahkan bantuan paket bahan pokok untuk pengendalian inflasi. Kurang lebih ada 600 paket bahan pokok yang diserahkan. Untuk Kecamatan Sekayam ada 300 paket, dan Kecamatan Entikong 300 paket.
Camat Sekayam, Kosmas Yul menyampaikan ucapan terimakasih atas kunjungan gubernur di wilayahnya. Terlebih wilayah yang dipimpinnya itu berbatasan langsung dengan Malaysia. Ia berharap ke depan gubernur bisa kembali mengunjungi Kecamatan Sekayam.
“Mudah-mudahan silaturahmi ini tidak hanya sampai di sini kami berharap Pak Gubernur bisa mengunjungi daerah kami lagi,” katanya.
Adapun dalam kunker kemarin, Gubernur Kalbar Sutarmidji turut didampingi Kepala Disperindag ESDM Kalbar Syarif Kamaruzaman, Kepala Dinas PUPR Kalbar Iskandar Zulkarnaen, dan Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kalbar Herti Herawati. (bar)