PONTIANAK – Berbagai pihak mengapresiasi upaya yang dilakukan stakeholder dalam mendorong kemajuan olahraga sepeda di provinsi ini. Apresiasi itu salah satunya disampaikan mantan atlet nasional Kalbar, M Maruki Matsum. Peraih dua Medali Emas Sea Games 1987 tersebut menyambut baik rencana Gubernur Kalbar, Sutarmidji, membangun trek khusus balap sepeda atau velodrome.
“Sebagai mantan atlet, tentu kami merindukan velodrome ini karena akan banyak nomor yang dipertandingkan sehingga peluang meraih medali juga sangat besar,” ungkap dia, Senin (14/12). Kepala Divisi Corporate Secretary Bank Kalbar ini juga mengapresiasi dukungan yang diberikan oleh Ketua Umum PB ISSI, Raja Sapta Oktohari kepada olahraga sepeda di daerah ini.
Salah satunya dengan mendatangkan Frederic Magne, mantan atlet sepeda yang telah meraih juara dunia sebanyak tujuh kali, ke Kalbar belum lama ini. Kedatangan juara dunia asal Perancis itu adalah untuk berbagi dengan para atlet sepeda.
“Kedatangan Frederic tentu bisa memotivasi atlet Kalbar. Tidak mudah mendatangkan beliau ini ke Indonesia, apalagi Kalbar. Jadi kita berterima kasih kepada Pak Okto karena bisa mendatangkan juara dunia ini,” tutur dia.
Dirinya juga mengapresiasi Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono, yang juga tengah merealisasikan taman sepeda. Pembangunan taman sepeda di Taman Anggrek, Kafe Nineteen Untan itu diyakininya akan semakin memotivasi atlet balap di Kalbar untuk meraih prestasi. Kehadiran taman itu sendiri juga merupakan apresiasi terhadap olahraga sepeda.
Dengan berbagai upaya yang dilakukan itu, dia optimistis akan semakin banyak bibit atlet balap sepeda yang lahir. Apalagi di masa lalu sudah banyak atlet balap sepeda di Kalbar yang mampu bersaing dan meraih prestasi di kancah nasional dan internasional.
Mereka di antaranya Johhny Van Aert, M Maruki Matsum, Kalimanto, Benny Van Aert, Suwandra, Torro (atlet putri), dan Bernard Benyamin Van Aert. Adapun pelatih balap sepeda nasional adalah Erwin Anwar. “Tentu dengan prestasi yang diukir akan semakin mengharumkan nama Kalbar. Karena biasanya daerah itu dikenal dari olahraganya,” pungkas dia. (sti)