Ajak Teman Sebaya Cegah Stunting dengan AKSI
PONTIANAK – Permasalahan tumbuh kembang anak begitu kompleks. Salah satunya terkait gangguan pertumbuhan yang menyebabkan anak menjadi kerdil atau lebih pendek dari standar usianya atau dikenal dengan istilah stunting. Hal ini dipicu karena kondisi kekurangan gizi menahun sehingga perkembangan otak dan tumbuh kembang anak terhambat. Kondisi ini menarik perhatian Gusti Muhammad Fawzy dan Wira Maulana Muhammad. Melalui kampanye “Cegah stunting sebelum genting”, keduanya mengedukasi teman sebaya dimulai dari lingkungan SMAN 1 Pontianak tentang pencegahan stunting, Kamis (16/3). “Kenapa sasarannya teman-teman sekolah, karena mereka akan berperan besar dalam pencegahan stunting di masa yang akan datang. Juga berkaitan erat dengan generasi dan sumber daya manusia,” ujar Gusti Muhammad Fawzy.
Stunting, kata dia menjadi perhatian serius pemerintah Indonesia, termasuk di Kalimantan Barat. Percepatan penanganan stunting digencarkan hingga ke desa-desa. Meski angka stunting menunjukkan penurunan, tetapi angka tersebut masih tergolong tinggi dan belum ideal berdasarkan standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).Isu pencegahan stunting ini juga berhasil membawa siswa kelas XI itu masuk delapan besar lomba poster yang dihelat Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Perjuangan mereka ke babak final masih terus berlanjut. “Doakan kami semoga bisa masuk ke tiga besar,”harap siswa SMAN 1 Pontianak ini.
Fawzy dan Wira sangat apik menjelaskan tentang stunting, penyebab, dan AKSI yang bisa dilakukan untuk mencegah stunting. Kampanye keduanya mendapatkan perhatian penuh dari teman-temannya. Mereka juga menggandeng Dr. Agustina Arundina Triharja Tejoyuwono, S.Gz.,RD., MPH dari Fakultas Kedokteran Untan.
Dihadapan lebih kurang 100 siswa/i, Wira dan Fawzy menyampaikan penyebab stunting yakni rendahnya akses terhadap makanan bergizi, asupan vitamin dan mineral, buruknya keragaman pangan, sanitasi yang rendah di tempat tinggal. “Dampaknya pertumbuhan fisik menjadi tidak optimal, memperlambat perkembangan otak, keterlambatan mental, hingga bisa memicu hipertensi dan obesitas,” lanjut Wira Maulana.
Mereka juga mengajak teman-temannya untuk mencegah stunting dengan AKSI yakni ASI MPASI secara eksklusif, Konsumsi gizi seimbang untuk ibu hamil, Sanitasi dan akses air bersih, serta Isi piringku. “Isi piring ini berkaitan dengan pola makan dengan gizi seimbang. Jadi ada porsinya masing-masing untuk balita, remaja dan dewasa. Penjelasan singkatnya itu 50 persen buah-buahan dan sayuran, 50 persennya lagi protein dan karbohidrat,” ujar Wira.
Marsha Arfani, siswa SMAN 1 Pontianak merasakan banyak manfaat dari kampanye pencegahan stunting ini. “Saya jadi lebih tahu tentang stunting, penyebab, dampak dan cara pencegahannya. Informasi ini tentu berguna buat saya, dan akan saya informasikan ke teman juga keluarga saya,”pungkas siswi yang aktif di PMR ini. (mrd)