PONTIANAK – Pandemi Covid-19 menjadi tragedi kemanusiaan global terbesar yang merugikan banyak sektor pada saat ini. Kita bersama jadi saksi yang cukup jelas melihat ancaman di dunia kesehatan, ekonomi, pendidikan dan bahkan salah satunya dunia hiburan.
Dunia hiburan juga sedang berduka akibat ancaman virus Corona yang menyerang di beberapa negara, termasuk Indonesia. Akibatnya banyak perjalanan tur musisi, konser musik musisi lokal dan internasional, hingga tur album yang sedang diproyeksikan pada tahun 2020 tidak berjalan dengan baik.
Ini adalah kabar buruk, bagi kita sebagai penikmat musik serta musisi Indonesia, tapi di balik kepiluan tersebut, masih ada secercah harapan. Di antaranya datang dari para musisi Kalimantan Barat. Merekajuga tertantang mengasah kreativitasnya untuk tetap berkarya dari rumah.
Salah satunya Ary Black. Sebagai seorang musisi, Ary sudah beberapa kali mengampanyekan anjuran pemerintah untuk tetap #dirumahaja pada masa awal-awal Covid-19, dengan merilis beberapa karya berupa musik dan lagu. Di antaranya, single Shi Jie Wei Ni Qi Dao (Wuhan Jia You), bersama Pontianak Oriental Voices dan Kuning Agung Productions.
“Saya bersama teman-teman dari Vocalpon juga sempat meng-cover lagu Heal The World secara kolaborasi langsung dari rumah masing-masing,” ujar Ary.
Kembali bersama Pontianak Oriental Voices, kolaborasi langsung dari rumah meng-cover lagu Indonesia Jaya, dan terakhir bersama Musisi Tanah Borneo, gabungan dari musisi lintas batas Indonesia-Malaysia, berkolaborasi meng-cover lagu We Are The World, langsung dari rumah masing-masing.
Ary juga terlibat di program Ngamen Online bersama teman-teman musisi lain di kota Pontianak. Kesemuanya sebagai aksi kami mengampanyekan gerakan yang dicanangkan pemerintah dalam menangani pandemi Covid-19. Diakuinya, ke depan ia akan terus berkarya dari rumah selama pandemi Covid-19 belum berakhir.
“Dalam waktu dekat, saya juga akan mengeluarkan satu lagi karya bersama musisi-musisi lainnya, sebagai wujud kepedulian terhadap situasi saat ini dan sebagai bentuk terima kasih kami terhadap rekan-rekan tim para medis, para pejuang garda depan yang selalu sigap menangani pandemi ini,” tutup Ary.
Peri Rakhmadi juga menunjukkan kepeduliannya terhadap pandemi Covid-19. Sebagai seorang musisi, Peri tetap beraktivitas di dalam rumah membuat karya-karya kecil bersama teman-teman musisi yang berada di daerah masing-masing di Kalimantan Barat hingga meyeberang sampai menyeberangi pulau dengan mengusung tema musician on physical distancing dengan hastagh #dirumahaja #dirumahjak.
Adapun tujuan dari beberapa kolaborasi musik yang mereka buat selama ini hingga sampai sekarang semata-mata hanya untuk membuat sebuah hiburan untuk orang-orang yang sedang berada di rumah melalui media sosial.
“Akhirnya perjalanan aransemen musik dan komposisi musik yang sudah, sedang, dan akan kami buat mendapat apresiasi dari masyarakat yang dijembatani oleh media. Konten yang kami buat sudah berkolaborasi dengan selebriti dan penyanyi Indonesia, artis dan penyanyi Pontianak,” ungkap Peri.
Peri pun sangat berharap adanya sebuah apresiasi dari pemerintah dengan membuat anggaran untuk membuat sebuah program konser musik daring secara regional Kalimantan Barat dan memperhatikan lebih banyak rekan-rekan yang berkerja di sektor kesenian ini.
“Harapan kami semoga bumi kita cepat membaik serta bersahabat kembali dengan keadaan seperti sedia kala,” pungkas Peri. (elv/sya)