PONTIANAK – Seorang guru merupakan pilar utama dalam menyukseskan pendidikan di Indonesia. Para guru terus dituntut untuk memberikan kulitas materi yang berbobot bagi peserta didiknya.
Setiap guru memiliki keterbatasan untuk meningkatkan kualitas tersebut. Oleh karena itu Program Studi Pendidikan Teknologi Informasi IKIP PGRI Pontianak mengajak para guru untuk meningkatkan kualitas guru melalui program Pengabdian Kepada Masyarat (PKM) dengan tema “Pelatihan Pembuatan Media Evaluasi dengan Menggunakan Ispring di SMP Harapan Ananda Sungai Raya”.
Program PKM berlangsung selama dua hari yaitu pada tanggal 5 dan 6 Agustus 2022. Program PKM ini disambut dengan baik oleh Bapak Drs. M. Shabriandi, M.Pd, kepala SMP Harapan Ananda Sungai Raya.
Dengan harapan semua guru dapat menerapkan media tersebut untuk meningkatkan kualitas guru dan peserta didik agar pendidikan Indonesia khususnya di Kota Pontianak tidak tertinggal.
Program PKM merupakan salah satu kewajiban Tri Dharma dosen yaitu dengan mengabdi untuk masyarakat. Tujuannya adalah memberikan ilmu pengetahuan untuk melestarikan teknologi informasi kepada masyarakat. Dalam hal ini para guru SMP Harapan Ananda Sungai Raya yang menjadi peserta.

Materi langsung disampaiikan oleh Ryan Permana, S.T., M.Pd yang menjadi ketua program tersebut sekaligus Ketua Prodi Pendidikan Teknologi Informasi (P.TI). Materi yang disampaikan berupa pelatihan secara langsung kepada para guru yang didampingi oleh Tim Dosen dan Tim Mahasiswa.
Media Ispring ini memberikan keleluasaan para guru untuk berkarya dalam membuat media pembelajaran yang menarik bagi siswa.
Program PKM ini diikuti oleh 28 peserta guru dari SMP Harapan Ananda Sungai Raya yang terdiri dari berbagai guru mata pelajaran. Media Ispring ini merupakan media alternatif pengembangan dari MS. Power Point. Sehingga saat penerapannya dapat dipahami dengan mudah karena guru-guru SMP Harapan Ananda Sungai Raya telah memiliki dasar dalam penggunaan media MS. Power Point.
Menurut Kepala SMP Harapan Ananda Sungai Raya Bapak Drs. M. Shabriandi, M.Pd, program pengabdian ini sangat menunjang kreativitas demi meningkatkan kompetensi guru, sehingga media MS. Power Point tidak terlihat monoton.
“Dua hari pelatihan ini kurang cukup, saya berharap ada pelatihan selanjutnya,” ujar Shabriandi. (r/sya)