31 C
Pontianak
Monday, June 5, 2023

Matching Fund Mahasiswa Teknik Elektro Terapkan PBL dan Teaching Factory

PONTIANAK – Politeknik Negeri Pontianak mendukung program merdeka belajar yang dikembangkan dalam Project Based Learning (PBL) dan Teaching Factory (TF). Program ini merupakan vokasi 2022 pengembangan kurikulum pendidikan yang sangat menentukan arah kualitas sumber daya manusia, khususnya di Indonesia.

Inkubator Bisnis (IBT) Politeknik Negeri Pontianak melakukan PBL melalui platform Kedaireka (kerjasama dunia usaha dan kreasi reka) yang merupakan visi dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nadiem Makarim dan Direktur Jenderal Dikti Prof. Ir. Nizam M.Sc,DIC, Ph.D. Inkubator Bisnis (IBT) bekerja sama dengan PT. Arah Teknologi Indonesia dari dunia industri yang memberikan PBL.

Sementara itu, Zulfikar, S.E.M.PA. selaku Kepala IBT Politeknik Negeri Pontianak dalam penjelasannya mengatakan bahwa materi pembelajaran dalam pelatihan ini terdiri dari pemecahan masalah, komunikasi teknologi, pembuatan drone, interaksi dalam pembelajaran oleh PT. Arah Teknologi serta terdapat juga komunikasi kolaborasi, kreativitas, dan inovasi yang mengikutsertakan mahasiswa dan dosen secara langsung dalam project based learning.

Baca Juga :  Optimis Akhir 2021 Suntikkan 300 Juta Dosis

Lebih lanjut, dirinya menambahkan bahwa DRONE (Dynamic Remotely Operated Navigation Equipment) saat ini berkembang pesat guna pemenuhan kebutuhan secara umum oleh masyarakat seperti aktivitas hobi dan bisnis. Oleh karena itu pemerintah melakukan penataan ulang terhadap peraturan yang ada dalam PM 180 tahun 2015 menjadi PM 27 tahun 2016 mengenai keselamatan penerbangan. Drone dalam penggunaan aktivitas oleh masyarakat dapat beroperasi terbang mencapai kurang dari 150 meter. Diatas 150 meter penerbangan drone dapat mengajukan perijinan untuk terbang ke Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, tambahnya.

“Melalui kegiatan ini diharapkan akan ada pembauran khususnya. Program ini juga akan didampingi oleh keilmuan akademisi dengan permasalahan dunia industri secara langsung hingga dapat menemukan hal baru yang akan dapat dikembangkan kedepan,” ujarnya.

Baca Juga :  Pengelolaan Keuangan & Pengembangan Potensi Pariwisata

Kegiatan pembukaan pra produksi drone di Politeknik Negeri Pontianak itu sendiri sukses dilaksanakan selama tiga hari, 3-5 Agustus 2022 . Untuk kegiatan produksi akan dilaksanakan di awal minggu pertama Oktober sampai dengan Minggu keempat November 2022. Kerjasama antara dunia industri dan dunia pendidikan ini dilakukan secara berkelanjutan. Dalam hal ini Politeknik Negeri melalui kegiatan yang dikembangkan saat ini, yaitu pelatihan pra produksi kegiatan yang sedang diproduksi. (vie/ser).

PONTIANAK – Politeknik Negeri Pontianak mendukung program merdeka belajar yang dikembangkan dalam Project Based Learning (PBL) dan Teaching Factory (TF). Program ini merupakan vokasi 2022 pengembangan kurikulum pendidikan yang sangat menentukan arah kualitas sumber daya manusia, khususnya di Indonesia.

Inkubator Bisnis (IBT) Politeknik Negeri Pontianak melakukan PBL melalui platform Kedaireka (kerjasama dunia usaha dan kreasi reka) yang merupakan visi dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nadiem Makarim dan Direktur Jenderal Dikti Prof. Ir. Nizam M.Sc,DIC, Ph.D. Inkubator Bisnis (IBT) bekerja sama dengan PT. Arah Teknologi Indonesia dari dunia industri yang memberikan PBL.

Sementara itu, Zulfikar, S.E.M.PA. selaku Kepala IBT Politeknik Negeri Pontianak dalam penjelasannya mengatakan bahwa materi pembelajaran dalam pelatihan ini terdiri dari pemecahan masalah, komunikasi teknologi, pembuatan drone, interaksi dalam pembelajaran oleh PT. Arah Teknologi serta terdapat juga komunikasi kolaborasi, kreativitas, dan inovasi yang mengikutsertakan mahasiswa dan dosen secara langsung dalam project based learning.

Baca Juga :  Tentara Bantu Ngajar di SDN 16 Boyan Tanjung

Lebih lanjut, dirinya menambahkan bahwa DRONE (Dynamic Remotely Operated Navigation Equipment) saat ini berkembang pesat guna pemenuhan kebutuhan secara umum oleh masyarakat seperti aktivitas hobi dan bisnis. Oleh karena itu pemerintah melakukan penataan ulang terhadap peraturan yang ada dalam PM 180 tahun 2015 menjadi PM 27 tahun 2016 mengenai keselamatan penerbangan. Drone dalam penggunaan aktivitas oleh masyarakat dapat beroperasi terbang mencapai kurang dari 150 meter. Diatas 150 meter penerbangan drone dapat mengajukan perijinan untuk terbang ke Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, tambahnya.

“Melalui kegiatan ini diharapkan akan ada pembauran khususnya. Program ini juga akan didampingi oleh keilmuan akademisi dengan permasalahan dunia industri secara langsung hingga dapat menemukan hal baru yang akan dapat dikembangkan kedepan,” ujarnya.

Baca Juga :  Polnep Bantu Koperasi Bank Sampah Kuala Kencana

Kegiatan pembukaan pra produksi drone di Politeknik Negeri Pontianak itu sendiri sukses dilaksanakan selama tiga hari, 3-5 Agustus 2022 . Untuk kegiatan produksi akan dilaksanakan di awal minggu pertama Oktober sampai dengan Minggu keempat November 2022. Kerjasama antara dunia industri dan dunia pendidikan ini dilakukan secara berkelanjutan. Dalam hal ini Politeknik Negeri melalui kegiatan yang dikembangkan saat ini, yaitu pelatihan pra produksi kegiatan yang sedang diproduksi. (vie/ser).

Most Read

Artikel Terbaru