Luka pada penderita diabetes harus segera ditangani dengan tepat untuk mencegah infeksi. Klinik Kanazawa merupakan pusat perawatan luka diabetes yang dapat membantu perawatan dan mencegah luka menjadi lebih parah.
MARSITA RIANDINI, Pontianak
PENYAKIT diabetes melitus tak bisa dianggap remeh. Penyakit ini mengganggu metabolisme gula darah yang disebabkan kekurangan hormon insulin. Sehingga terjadi peningkatan kadar gula darah dengan segala akibatnya. Demikian disampaikan Dokter Fachrul Setiawan Hadad, Penanggung Jawab di Klinik Kanazawa.
Fachrul bercerita, ada salah satu pasien yang datang di klinik tersebut. Pasien 68 tahun ini memaksa keluar dari rumah sakit, lantaran kakinya akan diamputasi.
Tak siap kehilangan satu kakinya, wanita ini pun memilih untuk melakukan perawatan luka di klinik ini. Dalam dua bulan, lukanya berangsur membaik. Bahkan mulai tumbuh jaringan baru. Infeksinya juga sudah selesai. “Ketika kami lihat kondisi pasien, hanya membutuhkan perawatan luka,” jelasnya.
Menurut Fachrul, banyak yang salah menafsirkan bahwa perawatan baru dilakukan jika penderita diabetes sudah mengalami luka. Padahal, kata dia ketika mengalami diabetes harus segera melakukan pencegahan. Meskipun tidak ada luka.
Penting bagi penderita diabetes untuk selalu menjaga kesehatan tubuh. Goresan kecil akan berdampak besar jika tidak ditangani dengan baik. Bahkan pada beberapa kasus, luka yang tidak tertangani ini dapat menyebar ke area lain sehingga harus dilakukan tindakan amputasi.
“Di klinik ini, semua luka bisa ditangani. Hanya saja kami lebih fokus pada penanganan luka diabetes karena melihat angka kejadiannya cukup tinggi dibanding luka lainnya,” jelasnya.
Rata-rata pasien diabetes yang datang, usianya dari 50 sampai 80 tahun. Kondisi pasien juga beragam. Dari yang non luka sampai yang luka. Dari yang ringan hingga yang berat.
“Bagi pasien yang mengalami infeksi berat, kondisi badan lemah, butuh tranfusi kami inapkan disini. Tapi luka yang tidak berat kami rawat jalan,” jelasnya.
Fachrul menyarankan pasien untuk selalu memeriksa kondisi tubuhnya setiap hari. Ada kasus kata dia, seorang pasien yang sedang bertukang lalu kehilangan paku payung. Ternyata paku tersebut ada di kakinya. Maka pencegahan harus dilakukan dengan rutin mengecek kondisi kaki dan bagian tubuh lainnya. Biasakan tiga kali sehari, terutama saat mandi dan sebelum tidur. “Periksa apakah ada luka, kemerahan atau gatal,” jelasnya.
Dia mengimbau pasien diabetes untuk tidak menggunakan sepatu ketat. Hindari menggunakan sendal alternatif yang memicu luka pada kaki. “Kan ada tuh sendal yang ujungnya tajam. Orang awam bilang itu untuk melancarkan pembuluh darah. Padahal itu bisa memicu luka dari yang ringan sampai tak tertangani,” jelasnya.
Bagi penderita diabetes melitus disarankan untuk mengecek gula darah secara teratur, konsumsi makanan sehat dan menjaga pola makan, menjaga berat badan ideal, melakukan olahraga teratur dan menghindari stress.
Klinik Kanazawa hadir di Pontianak sejak April 2021 untuk membantu perawatan luka bagi penderita diabetes. Klinik empat Lantai ini, buka dari pukul 08.00 hingga 21.00.
“Awal terbentuknya karena kami melihat banyak pasien luka, terutama diabetes yang tidak tertangani dengan baik dan benar. Kebetulan Direktur kami lulusan perawat S3 di Jepang, sehingga terbentuk ide membuat klinik perawatan luka terbesar di Kalbar,” jelasnya.
Tak hanya perawatan luka, klinik ini menyediakan pelayanan swab antigen dan PCR bagi masyarakat yang membutuhkan. Kemudian juga melayani sunat, serta menyediakan jasa home visit bagi pasien Covid-19 yang melakukan karantina di rumah. (*)