26.7 C
Pontianak
Wednesday, March 29, 2023

BRI Terus Pacu Transformasi Digital untuk Memperluas Jangkauan Nasabah

JAKARTA – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI terus memacu transformasi digital untuk merealisasikan visi besar sebagai The Most Valuable Banking Group in Southeast Asia and Champion of Financial Inclusion. Bank terbesar di Indonesia ini pun telah membuat layanan-layanannya agar dapat lebih menjawab kebutuhan pasar dan perkembangan era digital.

Direktur Digital dan Informasi Teknologi BRI Indra Utoyo mengatakan, industri perbankan semakin bergerak menuju transformasi digital, baik dari sisi bisnis maupun konsumen. “Salah satu upaya BRI adalah memperkuat identitas sebagai micro finance, bank mikro, dan bank UMKM yang berfokus kepada transformasi digital dan culture,” ujarnya.

Untuk memperkuat aspek-aspek digital tersebut, BRI menerapkan model bisnis hybrid banking, yakni konsep transformasi yang memadukan aspek digital dan network presence. Hal ini dilakukan mengingat BRI merupakan bank dengan jaringan terbesar di Indonesia sehingga kehadiran kantor cabang, agen laku pandai, dan financial advisors seperti Relation Manager (RM), Account Officer (AO), atau Mantri BRI tetap dibutuhkan. Mereka hadir di tengah-tengah masyarakat bersama layanan digital seperti BRImo dan BRISPOT.

Baca Juga :  Dukung Kesetaraan Gender, BRI Raih Penghargaan UN Women 2021: Community Engagement & Partnership

Dari sisi Informasi dan Teknologi (IT), BRI juga memperkuat aspek big data dan kecerdasan buatan (AI). Menurutnya, platform operating model harus ditingkatkan dari sisi governance sehingga lebih agile. Tentunya hal ini diiringi oleh penguatan talenta digital.

“KUR digital menjadi salah satu contoh digitizing core system atau core product. Dengan adanya KUR digital, jangkauan nasabah bisa semakin luas terutama untuk sektor UMKM dan mikro. Akses KUR tersebut dapat dilakukan tanpa harus mengunjungi kantor cabang,” ujarnya.

Indra melanjutkan, transformasi digital BRI juga bertujuan untuk menopang sinergi pemberdayaan ekosistem usaha ultra mikro. Seperti diketahui, Holding Ultra Mikro (UMi) yang terbentuk dari sinergi antara BRI, PT Pegadaian, dan PT Permodalan Nasional Madani (PNM) semakin memperkuat kinerja bisnis perseroan. Penguatan ekosistem usaha ultra mikro tersebut bisa mendorong pelaku usaha menaikan skala bisnisnya dan menjadi sumber pertumbuhan baru.

Baca Juga :  BRI Dorong Pengembangan Ekonomi Lokal Melalui Pemberdayaan Desa

”Awalnya yang masih unbankable, dapat menjadi digital dan mempermudah untuk naik kelas. Misalnya melalui aplikasi Senyum Mobile yang dapat meng-empower para nasabah ultra mikro untuk mendapatkan akses layanan finansial yang lebih komprehensif,” ujarnya.

Keberhasilan transformasi digital BRI dapat dibuktikan lewat penyaluran KUR. Tercatat realisasi sepanjang tahun 2021, BRI berhasil menyalurkan KUR senilai Rp194,9 triliun kepada 6,5 juta nasabah. Jumlah tersebut mencapai 99,65% dari kuota KUR yang ditetapkan oleh pemerintah dan dialokasikan kepada BRI tahun 2021, yakni sebesar Rp195,59 triliun. Penyaluran KUR BRI sepanjang 2021 tersebut juga tercatat naik 40,7% year-on-year (yoy) dibandingkan dengan penyaluran per Desember 2020 yang mencapai sebesar Rp138,5 triliun. (*/r)

JAKARTA – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI terus memacu transformasi digital untuk merealisasikan visi besar sebagai The Most Valuable Banking Group in Southeast Asia and Champion of Financial Inclusion. Bank terbesar di Indonesia ini pun telah membuat layanan-layanannya agar dapat lebih menjawab kebutuhan pasar dan perkembangan era digital.

Direktur Digital dan Informasi Teknologi BRI Indra Utoyo mengatakan, industri perbankan semakin bergerak menuju transformasi digital, baik dari sisi bisnis maupun konsumen. “Salah satu upaya BRI adalah memperkuat identitas sebagai micro finance, bank mikro, dan bank UMKM yang berfokus kepada transformasi digital dan culture,” ujarnya.

Untuk memperkuat aspek-aspek digital tersebut, BRI menerapkan model bisnis hybrid banking, yakni konsep transformasi yang memadukan aspek digital dan network presence. Hal ini dilakukan mengingat BRI merupakan bank dengan jaringan terbesar di Indonesia sehingga kehadiran kantor cabang, agen laku pandai, dan financial advisors seperti Relation Manager (RM), Account Officer (AO), atau Mantri BRI tetap dibutuhkan. Mereka hadir di tengah-tengah masyarakat bersama layanan digital seperti BRImo dan BRISPOT.

Baca Juga :  Ekonomi Bisa Tumbuh Empat Persen

Dari sisi Informasi dan Teknologi (IT), BRI juga memperkuat aspek big data dan kecerdasan buatan (AI). Menurutnya, platform operating model harus ditingkatkan dari sisi governance sehingga lebih agile. Tentunya hal ini diiringi oleh penguatan talenta digital.

“KUR digital menjadi salah satu contoh digitizing core system atau core product. Dengan adanya KUR digital, jangkauan nasabah bisa semakin luas terutama untuk sektor UMKM dan mikro. Akses KUR tersebut dapat dilakukan tanpa harus mengunjungi kantor cabang,” ujarnya.

Indra melanjutkan, transformasi digital BRI juga bertujuan untuk menopang sinergi pemberdayaan ekosistem usaha ultra mikro. Seperti diketahui, Holding Ultra Mikro (UMi) yang terbentuk dari sinergi antara BRI, PT Pegadaian, dan PT Permodalan Nasional Madani (PNM) semakin memperkuat kinerja bisnis perseroan. Penguatan ekosistem usaha ultra mikro tersebut bisa mendorong pelaku usaha menaikan skala bisnisnya dan menjadi sumber pertumbuhan baru.

Baca Juga :  Ramai Peminat, Virtual Daihatsu Festival Hadir Lagi di 2021

”Awalnya yang masih unbankable, dapat menjadi digital dan mempermudah untuk naik kelas. Misalnya melalui aplikasi Senyum Mobile yang dapat meng-empower para nasabah ultra mikro untuk mendapatkan akses layanan finansial yang lebih komprehensif,” ujarnya.

Keberhasilan transformasi digital BRI dapat dibuktikan lewat penyaluran KUR. Tercatat realisasi sepanjang tahun 2021, BRI berhasil menyalurkan KUR senilai Rp194,9 triliun kepada 6,5 juta nasabah. Jumlah tersebut mencapai 99,65% dari kuota KUR yang ditetapkan oleh pemerintah dan dialokasikan kepada BRI tahun 2021, yakni sebesar Rp195,59 triliun. Penyaluran KUR BRI sepanjang 2021 tersebut juga tercatat naik 40,7% year-on-year (yoy) dibandingkan dengan penyaluran per Desember 2020 yang mencapai sebesar Rp138,5 triliun. (*/r)

Most Read

Artikel Terbaru