PONTIANAK – Ketua Asosiasi Business Development Services Indonesia (ABDSI) Kalimantan Barat, Muhammad Fahmi, menilai sinergi antara koperasi dan UMKM memang masih menjadi pekerjaan rumah paling besar yang harus terus diupayakan oleh berbagai pihak. Sektor-sektor produktif menurutnya perlu menjadi segmen yang ditarget oleh koperasi.
“Koperasi harus memikirkan portofolio diarahkan ke UMKM produktif,,” harap Fahmi, pada Hari Koperasi Nasional yang diperingati setiap tanggal 12 Juli.
Dalam bersinergi dengan UMKM, koperasi punya peran untuk meningkatkan kapabilitas para pelaku UMKM yang menjadi anggotanya, serta menaikkelaskan mereka. Jika sinergi ini berjalan ideal, maka menurutnya, koperasi akan menjadi penopang kehidupan bangsa serta mewujudkan ekonomi yang berdaulat.
Saat ini koperasi di Kalbar dinilainya sudah cukup banyak. Adapun yang perlu saat ini adalah bukan menambah kuantitasnya, melainkan kualitasnya. Pemerintah menurutnya juga gencar melakukan penyisiran terhadap koperasi yang tidak lagi beroperasi, atau ‘sakit’.
“Kita ingin koperasi yang ada saat ini berkembang, serta memberikan dampak ekonomi bagi masyarakat,” tutur dia.
Di samping itu, saat ini pemerintah provinsi Kalimantan Barat tengah focus pada pengembangan ekonomi desa. Nah, peluang inilah yang semestinya bisa dimanfaatkan oleh koperasi untuk memperluas segmen kerjanya. “Gubernur mengarahkan kepada ekonomi desa, dan ini adalah cikal bakal lembaga ekonomi di desa, bisa itu dalam bentuk koperasi atau BUMDes,” pungkas dia. (sti)