26.7 C
Pontianak
Sunday, May 28, 2023

Harga Sawit Diperkirakan Terus Stabil

PONTIANAK – Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia Kalimantan Barat  yakin harga komoditas kelapa sawit pada tahun ini akan tetap stabil. Ketua Gapki Kalbar, Purwanti Munawir menyebut kebutuhan pasar domestik maupun ekspor kian besar. Terlebih CPO telah menjadi campuran bahan bakar solar dalam negeri.

“Harga CPO maupun PKO jika mencermati kebijakan pemerintah terkait dengan Program Biodiesel (B30) dan strategi pembatasan ekspor CPO akan berpengaruh positif terhadap harga CPO di pasar global,” ujarnya, kemarin.

Namun, kata dia, kendati harga tetap membaik, pengelolaan sisi penerimaan petani harus perlu mendapat perhatian yang baik, terutama dalam mengantisipasi kenaikan beberapa komponen sarana produksi seperti pupuk.

“Kemudian tak kalah pentingnya bagaimana semua pihak yang berkepentingan atas peluang kenaikan produksi dan harga pada tahun 2022 secara bersama dapat mengawal agar investasi di perkebunan kelapa sawit ini tetap kondusif, serta mampu menangkal gerakan kampanye negatif melalui isu lingkungan maupun tenaga kerja,” katanya.

Baca Juga :  PTPN XIII Serahkan Tali Asih untuk 8.035 Purnakarya

Dia menyebutkan sebagai salah satu komoditas ekspor yang berperan strategis bagi perekonomian nasional maupun daerah, luas perkebunan kelapa sawit di Kalbar saat ini telah mencapai 1,9 juta hektare dengan produksi tahun 2021 mencapai 4,9 juta ton. Secara harga, komoditas kelapa sawit terus melonjak  sepanjang tahun 2021, dengan rata-rata harga CPO mencapai Rp10.117,6/ kg , PKO Rp 6.523,4/kg dan TBS rata – rata Rp2.266,6 /kg. Kami optimis 2022 ini harga positif,” ujar

“Mencermati sifat iklim sepanjang tahun 2021 ditandai dengan curah hujan yang cukup dalam proses pembungaan dan tidak terjadinya kekeringan ekstrim, maka apabila diikuti dengan tata kelola sawit sesuai standar teknis (pemupukan, pengendalian gulma, penanganan panen dan pasca panen, tingkat produksi maupun produktivitas sawit tahun 2022 optimis dapat tumbuh di kisaran angka 2,9 persen dibandingkan dengan produksi tahun lalu,” katanya.

Baca Juga :  Awal Tahun 2021, Yamaha Fino 125 Sporty Tampil Dengan Warna Baru

Sebagai bentuk komitmen Gapki Kalbar dalam mewujudkan perkebunan kelapa sawit berkelanjutan dengan terus mendorong anggota untuk mengikuti program ISPO / RSPO. “Sampai akhir 2021 tercatat dari 76 perusahaan anggota Gapki Kalbar, 30 perusahaan telah memiliki sertifikat ISPO, sedangkan 46 perusahaan anggota dalam proses penilaian oleh Lembaga sertifikasi ISPO yang ditunjuk,” katanya.

Terkait harga sawit, mengawali 2022 berdasarkan data Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi Kalbar untuk Periode I bulan Januari 2022 tercatat untuk harga TBS tertinggi Rp3.022,98/kg, PKO Rp10.698,71/kg, dan CPO Rp12.826,41/kg. (ars/sti)

PONTIANAK – Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia Kalimantan Barat  yakin harga komoditas kelapa sawit pada tahun ini akan tetap stabil. Ketua Gapki Kalbar, Purwanti Munawir menyebut kebutuhan pasar domestik maupun ekspor kian besar. Terlebih CPO telah menjadi campuran bahan bakar solar dalam negeri.

“Harga CPO maupun PKO jika mencermati kebijakan pemerintah terkait dengan Program Biodiesel (B30) dan strategi pembatasan ekspor CPO akan berpengaruh positif terhadap harga CPO di pasar global,” ujarnya, kemarin.

Namun, kata dia, kendati harga tetap membaik, pengelolaan sisi penerimaan petani harus perlu mendapat perhatian yang baik, terutama dalam mengantisipasi kenaikan beberapa komponen sarana produksi seperti pupuk.

“Kemudian tak kalah pentingnya bagaimana semua pihak yang berkepentingan atas peluang kenaikan produksi dan harga pada tahun 2022 secara bersama dapat mengawal agar investasi di perkebunan kelapa sawit ini tetap kondusif, serta mampu menangkal gerakan kampanye negatif melalui isu lingkungan maupun tenaga kerja,” katanya.

Baca Juga :  Cari Solusi Terbaik Konflik Sawit

Dia menyebutkan sebagai salah satu komoditas ekspor yang berperan strategis bagi perekonomian nasional maupun daerah, luas perkebunan kelapa sawit di Kalbar saat ini telah mencapai 1,9 juta hektare dengan produksi tahun 2021 mencapai 4,9 juta ton. Secara harga, komoditas kelapa sawit terus melonjak  sepanjang tahun 2021, dengan rata-rata harga CPO mencapai Rp10.117,6/ kg , PKO Rp 6.523,4/kg dan TBS rata – rata Rp2.266,6 /kg. Kami optimis 2022 ini harga positif,” ujar

“Mencermati sifat iklim sepanjang tahun 2021 ditandai dengan curah hujan yang cukup dalam proses pembungaan dan tidak terjadinya kekeringan ekstrim, maka apabila diikuti dengan tata kelola sawit sesuai standar teknis (pemupukan, pengendalian gulma, penanganan panen dan pasca panen, tingkat produksi maupun produktivitas sawit tahun 2022 optimis dapat tumbuh di kisaran angka 2,9 persen dibandingkan dengan produksi tahun lalu,” katanya.

Baca Juga :  Mandor Sawit Tewas Terseret Banjir

Sebagai bentuk komitmen Gapki Kalbar dalam mewujudkan perkebunan kelapa sawit berkelanjutan dengan terus mendorong anggota untuk mengikuti program ISPO / RSPO. “Sampai akhir 2021 tercatat dari 76 perusahaan anggota Gapki Kalbar, 30 perusahaan telah memiliki sertifikat ISPO, sedangkan 46 perusahaan anggota dalam proses penilaian oleh Lembaga sertifikasi ISPO yang ditunjuk,” katanya.

Terkait harga sawit, mengawali 2022 berdasarkan data Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi Kalbar untuk Periode I bulan Januari 2022 tercatat untuk harga TBS tertinggi Rp3.022,98/kg, PKO Rp10.698,71/kg, dan CPO Rp12.826,41/kg. (ars/sti)

Most Read

Artikel Terbaru