25 C
Pontianak
Wednesday, March 29, 2023

Dana Catat Digitalisasi di Lebih dari 1.000 Desa

PONTIANAK – Dana, sebagai dompet digital Indonesia yang punya misi untuk menjadikan teknologi finansial semakin inklusif, menyadari betapa pentingnya bagi UMKM untuk go digital. Karena itu, DANA berkomitmen terus mendorong pelaku usaha, khususnya UMKM untuk mengadopsi teknologi digital. Upaya ini sejalan dengan semangat UMKM melakukan transformasi digital di tengah Pandemi Covid-19.

Komitmen ini diwujudkan melalui fitur DANA Bisnis yang terus dikembangkan dan diperbarui guna membantu UMKM mengembangkan usahanya dalam berbagai kondisi.Dana Bisnis yang merupakan fitur yang ditujukan untuk pemilik usaha dalam menjalankan bisnis online maupun offline, menunjukkan pertumbuhan positif. Vince Iswara, CEO dan Co-Founder Dana mengatakan, sejak diluncurkan tahun 2019, jumlah pengguna Dana Bisnis terus bertumbuh dan kini sudah melampaui 300.000 mitra yang tersebar di seluruh provinsi di Indonesia.

“Jumlah ini meningkat dibandingkan tahun lalu yang berkisar 200.000 mitra,” ungkapnya, Sabtu (18/9).

Dia menjelaskan Dana Bisnis membuat pelaku usaha dapat menerima pembayaran lewat berbagai jenis dompet digital yang memiliki QRIS tanpa biaya transaksi sehingga juga memudahkan konsumen. Integrasi ini ikut menandakan terhubungnya DANA dengan lebih dari 8 juta merchant QRIS di seluruh Indonesia. Keunggulan lainnya adalah mitra Dana Bisnis dapat menerima pembayaran maupun melakukan penarikan dana secara langsung (real time) maupun memperoleh laporan transaksi terkini.

Baca Juga :  BRI Micro and SME Index: Vaksinasi dan Penerapan Protokol Kesehatan Jadi Kunci Kebangkitan UMKM

“Selain itu, visibilitas UMKM kian dimudahkan dengan hadirnya fitur ‘Nearby’ di aplikasi DANA. Dengan mengaktifkan fitur ‘Nearby’, pengguna dapat mencari tahu langsung mitra DANA Bisnis yang berada di sekitar lokasinya,” jelasnya.

Menurutnya, peta penyebaran Dana Bisnis terpantau ikut meluas. Mitra DANA Bisnis tidak hanya terpusat di Pulau Jawa saja, tetapi ikut merambah ke area baru seperti Kalimantan dan Sulawesi. Bahkan, hingga September 2021, sudah bertambah lebih dari 1.100 desa baru yang telah didigitalisasi oleh Dana melalui fitur Dana Bisnis.  Dia menilai, pertumbuhan ini tidak lepas dari besarnya komitmen Dana dalam menghadirkan proses merchant onboarding yang mudah dan nyaman, penggunaan teknologi terdepan dalam Risk Mitigation System sehingga memberikan keamanan bertransaksi yang optimal bagi para merchant, serta dalam memeratakan akses keuangan digital khususnya bagi UMKM.

Baca Juga :  Dorong UMKM Naik Kelas, BRI Salurkan 32,34 Persen KUR hingga April 2022

Sebelumnya, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kalimantan Barat (Kalbar), Agus Chusaini, mengajak masyarakat untuk memanfaatkan transaksi nontunai untuk menghindari kontak langsung yang berpotensi menjadi sarana penularan virus. “Digital payment ini adalah sebuah upaya penyiapan new normal. Pola transaksi nontunai ini sebenarnya menguntungkan karena tanpa perlu tatap muka,” ungkapnya.

Menurutnya, saat ini sudah banyak infrastruktur yang tersedia untuk membantu masyarakat melakukan transaksi secara digital tersebut. Salah satu jenis transaksi yang tengah digalakkan Bank Indonesia adalah pembayaran dengan QRIS. Penggunaan QRIS, menurutnya mengalami kenaikan seiring tumbuhnya kesadaran masyarakat tentang pentingnya nontunai.

“Semakin banyak infrastruktur QRIS semakin banyak yang menggunakan nontunai. Sekarang mulai ada perubahan perilaku masyarkat terkait transaksi pembayaran dengan kode QRIS ini,” ucapnya.

Dia menyebut, hinge saat ini sudah ada sekitar 95 ribu merchant QRIS yang tersebar ke 14 kabupaten/kota di Kalbar. Pihaknya juga kian menggencarkan penggunaan QRIS di perbatasan.  (sti)

PONTIANAK – Dana, sebagai dompet digital Indonesia yang punya misi untuk menjadikan teknologi finansial semakin inklusif, menyadari betapa pentingnya bagi UMKM untuk go digital. Karena itu, DANA berkomitmen terus mendorong pelaku usaha, khususnya UMKM untuk mengadopsi teknologi digital. Upaya ini sejalan dengan semangat UMKM melakukan transformasi digital di tengah Pandemi Covid-19.

Komitmen ini diwujudkan melalui fitur DANA Bisnis yang terus dikembangkan dan diperbarui guna membantu UMKM mengembangkan usahanya dalam berbagai kondisi.Dana Bisnis yang merupakan fitur yang ditujukan untuk pemilik usaha dalam menjalankan bisnis online maupun offline, menunjukkan pertumbuhan positif. Vince Iswara, CEO dan Co-Founder Dana mengatakan, sejak diluncurkan tahun 2019, jumlah pengguna Dana Bisnis terus bertumbuh dan kini sudah melampaui 300.000 mitra yang tersebar di seluruh provinsi di Indonesia.

“Jumlah ini meningkat dibandingkan tahun lalu yang berkisar 200.000 mitra,” ungkapnya, Sabtu (18/9).

Dia menjelaskan Dana Bisnis membuat pelaku usaha dapat menerima pembayaran lewat berbagai jenis dompet digital yang memiliki QRIS tanpa biaya transaksi sehingga juga memudahkan konsumen. Integrasi ini ikut menandakan terhubungnya DANA dengan lebih dari 8 juta merchant QRIS di seluruh Indonesia. Keunggulan lainnya adalah mitra Dana Bisnis dapat menerima pembayaran maupun melakukan penarikan dana secara langsung (real time) maupun memperoleh laporan transaksi terkini.

Baca Juga :  Petani Kalbar Khawatirkan Harga TBS Sawit Tertekan

“Selain itu, visibilitas UMKM kian dimudahkan dengan hadirnya fitur ‘Nearby’ di aplikasi DANA. Dengan mengaktifkan fitur ‘Nearby’, pengguna dapat mencari tahu langsung mitra DANA Bisnis yang berada di sekitar lokasinya,” jelasnya.

Menurutnya, peta penyebaran Dana Bisnis terpantau ikut meluas. Mitra DANA Bisnis tidak hanya terpusat di Pulau Jawa saja, tetapi ikut merambah ke area baru seperti Kalimantan dan Sulawesi. Bahkan, hingga September 2021, sudah bertambah lebih dari 1.100 desa baru yang telah didigitalisasi oleh Dana melalui fitur Dana Bisnis.  Dia menilai, pertumbuhan ini tidak lepas dari besarnya komitmen Dana dalam menghadirkan proses merchant onboarding yang mudah dan nyaman, penggunaan teknologi terdepan dalam Risk Mitigation System sehingga memberikan keamanan bertransaksi yang optimal bagi para merchant, serta dalam memeratakan akses keuangan digital khususnya bagi UMKM.

Baca Juga :  Optimalkan Penerimaan Pajak, Dirjen Pajak Ubah Tugas dan Fungsi KPP Pratama

Sebelumnya, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kalimantan Barat (Kalbar), Agus Chusaini, mengajak masyarakat untuk memanfaatkan transaksi nontunai untuk menghindari kontak langsung yang berpotensi menjadi sarana penularan virus. “Digital payment ini adalah sebuah upaya penyiapan new normal. Pola transaksi nontunai ini sebenarnya menguntungkan karena tanpa perlu tatap muka,” ungkapnya.

Menurutnya, saat ini sudah banyak infrastruktur yang tersedia untuk membantu masyarakat melakukan transaksi secara digital tersebut. Salah satu jenis transaksi yang tengah digalakkan Bank Indonesia adalah pembayaran dengan QRIS. Penggunaan QRIS, menurutnya mengalami kenaikan seiring tumbuhnya kesadaran masyarakat tentang pentingnya nontunai.

“Semakin banyak infrastruktur QRIS semakin banyak yang menggunakan nontunai. Sekarang mulai ada perubahan perilaku masyarkat terkait transaksi pembayaran dengan kode QRIS ini,” ucapnya.

Dia menyebut, hinge saat ini sudah ada sekitar 95 ribu merchant QRIS yang tersebar ke 14 kabupaten/kota di Kalbar. Pihaknya juga kian menggencarkan penggunaan QRIS di perbatasan.  (sti)

Most Read

Artikel Terbaru