PONTIANAK – Ketua Umum DPP Asosiasi Petani Kelapa Sawit (Apkasindo), Gulat ME Manurung mendorong percepatan realisasi peremajaan perkebunan kelapa sawit di Kalimantan Barat. Selain untuk mengganti pohon baru agar lebih produktif, percepatan peremajaan sawit ini diperlukan mengingat dana hibah untuk program ini boleh jadi tidak lagi tersedia untuk tahun-tahun yang akan datang.
“Tahun 2022 nanti kita tidak tahu ada apa tidak dana hibah Rp30 juta per hektare untuk petani itu. Saat inilah yang tepat untuk mengajukan peremajaan sawit,” ungkap Gulat, saat kegiatan Pengukuhan Pengurus DPW Apkasindo Kalimantan Barat periode 2019-2024, di Hotel Mercure, Kamis (17/12).
Menurutnya, dana hibah untuk peremajaan sawit yang dihimpun oleh Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) itu merupakan hak petani sawit. Dana yang bersumber dari pungutan ekspor sawit dan turunannya itu, semestinya dimanfaatkan oleh petani pemilik kebun yang sudah kurang produktif dalam menghasilkan buah. Terlebih, kata dia, apabila dana itu masuk ke petani, secara tidak langsung akan mendorong perputaran ekonomi daerah.
“Bayangkan satu hektare saja Rp30 juta, bagaimana kalau ratusan hektare. Masuknya dana ini tentu bisa memutar perekonomian kabupaten,” tutur dia.
Kalimantan Barat (Kalbar) dikatakan dia menjadi salah satu provinsi yang Apkasindo sorot, mengingat provinsi ini memiliki perkebunan sawit yang sangat luas, begitu pula dengan lahan yang perlu diremajakan lantaran kondisi pohon yang sudah tua dan tidak produktif lagi. Namun, kata dia, realisasi peremajaan sawit di provinsi ini masih cukup rendah.
“Kami memberikan perhatian ke Kalbar Karena serapan PSR masih rendah,” tutur dia.
Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji menilai peremajaan sangat penting dilakukan guna memastikan keberlangsungan industri sawit di tanah air, khususnya di Kalimantan Barat. Dirinya berharap, pohon-pohon tua dan sudah tidak lagi produktif agar segera diremajakan. Terlebih industri sawit saat ini tengah bergairah seiring dengan naiknya harga komoditas itu di tingkat dunia.
“Sektor Perkebunan ini yang paling tinggi (Nilai tukar petani) mencatat 124 poin. Ada peningkatan harga (sawit) akhir-akhir ini,” ungkap dia.
Ketua Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Cabang Kalbar, Purwati menegaskan komitmennya mendukung implementasi peremajaan sawit bagi petani. Menurutnya, arahan untuk mendukung program peremajaan tersebut telah ditegaskan oleh Gapki pusat. “Kami juga telah diarahkan oleh Gapki pusat untuk membantu mensukseskan program replanting ini,” kata dia. (sti)