26.7 C
Pontianak
Saturday, June 10, 2023

Gelar Raker 2022, Gapki Kalbar Gandeng Perguruan Tinggi Perkuat SDM Sawit

PONTIANAK – Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Kalimantan Barat  menjalin kerja sama dengan Politeknik Negeri Pontianak (Polnep) dan Universitas Kapuas (Unka) Sintang. Kerja sama ditandai dengan penandatanganan Nota Kesepahaman yang digelar bersamaan dengan kegiatan Rapat Kerja (Raker) Gapki Kalbar 2022, di Hotel Aston Pontianak, Selasa (22/3).

Ketua Gapki Kalbar, Purwati Munawir menyambut baik kerja sama dengan kedua perguruan tinggi tersebut. Kolaborasi dengan banyak pihak terkait menurutnya sangat penting dalam membangun sawit yang berkelanjutan. Dalam membentuk SDM sawit yang berkualitas harus melibatkan dunia pendidikan.

“Semoga kolaborasi yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas SDM untuk sawit berkelanjutan di kalbar ini dapat diwujudkan,” katanya.

Baca Juga :  Motor Mogok, Honda Care Astra Motor Kalbar Siap Jemput

Direktur Politeknik Negeri Pontianak, Muhammad Toasin Asha, menilai penandatanganan kerja sama tersebut membuka peluang yang baik bagi kedua belah pihak. Sebagai perguruan tinggi, integrasi dengan dunia usaha sangatlah penting untuk mempersiapkan mahasiswa ke dunia kerja. Apalagi, kampus yang dipimpinnya itu telah memiliki program studi yang erat kaitannya dengan perkebunan dan industri sawit.

“Kami berharap asosiasi bisa memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk terjun ke perusahaan kelapa sawit dalam hal praktik kerja lapangan,” ujarnya.

Dekan Fakuktas Pertanian Universitas Kapuas Sintang, Syarif Nizar Kartana mengatakan kerja sama ini sangat berarti, mengingat kurikulum Merdeka Belajar- Kampus Merdeka mengarahkan sinergi antara perguruan tinggi dan dunia kerja. Melalui Gapki Kalbar, dirinya berharap banyak perusahaan sawit bisa menerima mahasiswa untuk melakukan praktik kerja.

Baca Juga :  Kendaraan Listrik Mampu Turunkan Impor BBM

“Kurikulum baru Merdeka Belajar-Kampus Merdeka, dimana mahasiswa dituntut beraktivitas di luar kampus dalam menuntut ilmu supaya nanti saat mereka lulus, tidak ada kesenjangan antara kompetensi dan kebutuhan dunia kerja,” jelasnya.

Selain Penandatanganan Nota Kesepahaman, agenda Raker juga dibarengi dengan kegiatan Focus Discussion Group (FGD) dan peluncuran buku Gapki yang berjudul ‘Perlindungan Hak-hak Pekerja Perempuan di Perkebunan Sawit. FGD menghadirkan pembicara dari Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi, Bank BRI Pontianak, serta BPJS Ketenagakerjaan. (sti/ser)

PONTIANAK – Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Kalimantan Barat  menjalin kerja sama dengan Politeknik Negeri Pontianak (Polnep) dan Universitas Kapuas (Unka) Sintang. Kerja sama ditandai dengan penandatanganan Nota Kesepahaman yang digelar bersamaan dengan kegiatan Rapat Kerja (Raker) Gapki Kalbar 2022, di Hotel Aston Pontianak, Selasa (22/3).

Ketua Gapki Kalbar, Purwati Munawir menyambut baik kerja sama dengan kedua perguruan tinggi tersebut. Kolaborasi dengan banyak pihak terkait menurutnya sangat penting dalam membangun sawit yang berkelanjutan. Dalam membentuk SDM sawit yang berkualitas harus melibatkan dunia pendidikan.

“Semoga kolaborasi yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas SDM untuk sawit berkelanjutan di kalbar ini dapat diwujudkan,” katanya.

Baca Juga :  Gapki Kalbar Ramal Produksi Sawit Naik

Direktur Politeknik Negeri Pontianak, Muhammad Toasin Asha, menilai penandatanganan kerja sama tersebut membuka peluang yang baik bagi kedua belah pihak. Sebagai perguruan tinggi, integrasi dengan dunia usaha sangatlah penting untuk mempersiapkan mahasiswa ke dunia kerja. Apalagi, kampus yang dipimpinnya itu telah memiliki program studi yang erat kaitannya dengan perkebunan dan industri sawit.

“Kami berharap asosiasi bisa memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk terjun ke perusahaan kelapa sawit dalam hal praktik kerja lapangan,” ujarnya.

Dekan Fakuktas Pertanian Universitas Kapuas Sintang, Syarif Nizar Kartana mengatakan kerja sama ini sangat berarti, mengingat kurikulum Merdeka Belajar- Kampus Merdeka mengarahkan sinergi antara perguruan tinggi dan dunia kerja. Melalui Gapki Kalbar, dirinya berharap banyak perusahaan sawit bisa menerima mahasiswa untuk melakukan praktik kerja.

Baca Juga :  Biodiesel Kerek Harga Sawit

“Kurikulum baru Merdeka Belajar-Kampus Merdeka, dimana mahasiswa dituntut beraktivitas di luar kampus dalam menuntut ilmu supaya nanti saat mereka lulus, tidak ada kesenjangan antara kompetensi dan kebutuhan dunia kerja,” jelasnya.

Selain Penandatanganan Nota Kesepahaman, agenda Raker juga dibarengi dengan kegiatan Focus Discussion Group (FGD) dan peluncuran buku Gapki yang berjudul ‘Perlindungan Hak-hak Pekerja Perempuan di Perkebunan Sawit. FGD menghadirkan pembicara dari Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi, Bank BRI Pontianak, serta BPJS Ketenagakerjaan. (sti/ser)

Most Read

Artikel Terbaru