PONTIANAK – Peningkatan kualitas jaringan yang telah dilakukan XL Axiata di sepanjang tahun 2021. Direktur & Chief Technology Officer XL Axiata, I Gede Darmayusa mengatakan, XL berhasil memperkuat cakupan jaringan 4G yang menjangkau 96 persen populasi Indonesia di 458 kota/kabupaten, yang ditopang oleh lebih dari 77 ribu BTS 4G.
TAk hanya itu, kapasitas jaringan juga terus meningkat, di mana hingga akhir tahun lalu, proses fiberisasi jaringan telah mencapai 50 persen dari total site pada kota-kota yang menjadi fokus fiberisasi XL dan tambahan 113 ribu km jaringan fiber.
“Kami juga menghadirkan jaringan 5G secara terbatas di sejumlah kota guna mengenalkan lebih jauh mengenai teknologi telekomunikasi paling mutakhir tersebut kepada pelanggan dan masyarakat. Ada 16 titik 5G experience di 12 kota utama, yang mendapatkan sambutan cukup antusias dari masyarakat,” ungkap Gede dalam kegiatan Outlook Network XL Axiata 2022, Kamis (24/2).
XL Axiata menurutnya berhasil menghadirkan layanan internet yang lebih cepat setiap tahunnya. Pada tahun 2021, dari kuartal pertama hingga keempat, kecepatan rata-rata akses internet meningkat sekitar 24 persen. Pada periode yang sama, perbaikan tingkat latensi juga meningkat sekitar 17 persen. Tahun lalu, XL Axiata juga melakukan penataan ulang teknologi 3G untuk meningkatkan kualitas jaringan dan layanan broadband. Hal ini sekaligus guna mendukung kebijakan pemerintah terkait dengan efisiensi spektrum untuk jaringan data.
“Hingga akhir 2021 lalu, penghentian layanan 3G telah dilakukan di 22 kota dan dilakukan penambahan kapasitas LTE pada 22 ribu Tower di 408 Kota. Selanjutnya, pada kuartal pertama 2022, ditargetkan layanan 3G sudah dihentikan di semua kota sehingga kapasitas 4G dapat lebih ditingkatkan lagi,” jelasnya.
Di samping itu, lanjutnya, XL Axiata juga terus memperluas jangkauannya hingga area terluar untuk mendukung pemerintah dalam upaya pemerataan ekonomi digital. Bekerja sama dengan BAKTI, XL Axiata menyediakan layanan telekomunikasi broadband 4G untuk 132 desa di Sumatera dengan kategori wilayah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T). Sementara untuk wilayah non-3T, hingga akhir tahun lalu, XL Axiata telah menghadirkan layanan broadband 4G pada 96 desa yang tersebar di Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat dan Timur, Kalimantan, dan Sulawesi. Pembangunan di seluruh area non-3T yang menjadi kewajiban XL Axiata ditargetkan selesai di akhir tahun 2022.
Pihaknya terus berupaya meningkatkan kualitas jaringan data guna mengimbangi terus meningkatnya trafik penggunaan oleh pelanggan dari tahun ke tahun. Untuk memastikan kebutuhan jaringan berkualitas terpenuhi di tahun 2022 ini, manajemen XL Axiata telah menetapkan fokus pembangunan jaringan yaitu meningkatkan kapasitas dan efisiensi guna menghadirkan customer experience yang lebih baik.
“Setiap tahun kebutuhan konektivitas data terus meningkat. Hal tersebut didorong oleh terus bertambahnya pengguna layanan internet. Data menunjukkan, 73,7 persen dari populasi Indonesia saat ini telah mengakses internet, dengan waktu berselancar rata-rata mencapai 9 jam per hari. Sebanyak 61,8 persen populasi juga aktif menggunakan media sosial, dengan waktu akses rata-rata sekitar 7,5 jam per hari,” ujarnya.
Gede juga menyebutkan, untuk fokus pembangunan jaringan XL Axiata di 2022 ini, sejumlah inisiatif telah mulai dijalankan sejak awal 2022 mencakup beberapa aspek, antara lain peningkatan customer experience, pengalaman layanan digital, serta pengalaman layanan yang lebih andal. Pada tahun 2022 ini, XL Axiata juga akan terus menyiapkan infrastruktur jaringan guna menunjang layanan 5G.
“Di awal tahun ini, XL Axiata mengadakan uji coba co-existency 5G dan Fixed-Satellite Service (FSS) guna memastikan potensi pemanfaatan spektrum 3.5GHz bagi 5G. Uji coba salah satunya sudah dilaksanakan di kawasan sekitar Sirkuit Mandalika, Lombok. Uji coba yang lain dilakukan bersama BRI dan Universitas Telkom,” jelasnya. (sti)