23.9 C
Pontianak
Monday, June 5, 2023

ACT Kalbar Luncurkan Program Wakaf Modal Usaha Mikro

PONTIANAK – Aksi Cepat Tanggap Kalimantan Barat meluncurkan gerakan Wakaf Modal Usaha Mikro, Jum’at (25/9). Bertempat di Masjid Dzakirin Kelurahan Sungai Bangkong Kecamatan Pontianak Kota, ACT Kalbar bersama pengurus masjid menyambut ibu-ibu penerima manfaat yang merupakan pedagang kecil.

Dalam kesempatan tersebut, Kepala Cabang ACT Kalbar Fachri Lea Noorhida menyampaikan urgensi dilaksanakannya program Wakaf Modal Usaha Mikro ini. “Program ini diperuntukkan kepada para pengusaha kecil (nano mikro) yang membutuhkan bantuan tambahan modal usaha untuk bertahan dan mengembangkan usahanya. apalagi ditengah Pandemi Covid-19 seperti ini makin banyak pinjaman-pinjaman yang diberikan namun ditambah dengan bunga serta denda yang merugikan pedagang dan pengusaha kecil,” jelas dia.

Baca Juga :  PTPN XIII Dukung Kejati Kalbar Tuntaskan Kasus Korupsi

Dia memaparkan, bantuan dana yang diberikan kepada masing-masing penerima manfaat berkisar antara 500 ribu – 2 juta Rupiah, dan murni diperuntukkan guna mengembangkan usaha. Skema bantuan wakaf modal usaha ini berupa wakaf bergulir. Penerima manfaat dapat mengembalikan dana wakaf bila sudah dianggap mampu mengembalikan tanpa ada bunga ataupun denda. Untuk selanjutnya dana wakaf tersebut diberikan kepada pengusaha kecil lainnya.

Nantinya dari program wakaf modal usaha mikro ini, lanjut dia, penerima manfaat ini tidak hanya menerima bantuan dana namun juga pendampingan ilmu pengembangan usaha dan kajian keagamaan. Oleh karena itu ACT tidak akan bergerak sendiri namun juga bekerja sama dengan pengurus Masjid.

Baca Juga :  Tingkatkan Kapabilitas UMKM, BRI Kontribusi 65,4% Inklusi Keuangan Indonesia

“Pengurus Masjid sangat mengapresiasi program yang digulirkan oleh ACT Kalbar, bersyukur masih ada pemuda-pemuda yang peduli terhadap keadaan ummat dan mau bergerak,” tutur Ustaz Suparno selaku Wakil Ketua DKM Masjid Dzakirin.

Program ini diharapkannya, bisa menjadi titik balik agar fungsi masjid sebagai tempat pelayanan dan peradaban ummat Islam kembali. Masjid menurutnya bisa memanfaatkan sebaik-baiknya dana kelolaan Masjid dan menciptakan program sejenis agar masyarakat disekitar masjid terjamin kesejahteraannya.

“Semoga menjadi contoh yang baik bagi seluruh masjid di Kota Pontianak,” tambah dia. (sti/r)

PONTIANAK – Aksi Cepat Tanggap Kalimantan Barat meluncurkan gerakan Wakaf Modal Usaha Mikro, Jum’at (25/9). Bertempat di Masjid Dzakirin Kelurahan Sungai Bangkong Kecamatan Pontianak Kota, ACT Kalbar bersama pengurus masjid menyambut ibu-ibu penerima manfaat yang merupakan pedagang kecil.

Dalam kesempatan tersebut, Kepala Cabang ACT Kalbar Fachri Lea Noorhida menyampaikan urgensi dilaksanakannya program Wakaf Modal Usaha Mikro ini. “Program ini diperuntukkan kepada para pengusaha kecil (nano mikro) yang membutuhkan bantuan tambahan modal usaha untuk bertahan dan mengembangkan usahanya. apalagi ditengah Pandemi Covid-19 seperti ini makin banyak pinjaman-pinjaman yang diberikan namun ditambah dengan bunga serta denda yang merugikan pedagang dan pengusaha kecil,” jelas dia.

Baca Juga :  Ekonomi Kalbar Lesu Darah, Pertumbuhan Terendah Dalam Empat Tahun

Dia memaparkan, bantuan dana yang diberikan kepada masing-masing penerima manfaat berkisar antara 500 ribu – 2 juta Rupiah, dan murni diperuntukkan guna mengembangkan usaha. Skema bantuan wakaf modal usaha ini berupa wakaf bergulir. Penerima manfaat dapat mengembalikan dana wakaf bila sudah dianggap mampu mengembalikan tanpa ada bunga ataupun denda. Untuk selanjutnya dana wakaf tersebut diberikan kepada pengusaha kecil lainnya.

Nantinya dari program wakaf modal usaha mikro ini, lanjut dia, penerima manfaat ini tidak hanya menerima bantuan dana namun juga pendampingan ilmu pengembangan usaha dan kajian keagamaan. Oleh karena itu ACT tidak akan bergerak sendiri namun juga bekerja sama dengan pengurus Masjid.

Baca Juga :  Antisipasi Wabah Corona, ACT Kalbar Gelar Sosialisasi

“Pengurus Masjid sangat mengapresiasi program yang digulirkan oleh ACT Kalbar, bersyukur masih ada pemuda-pemuda yang peduli terhadap keadaan ummat dan mau bergerak,” tutur Ustaz Suparno selaku Wakil Ketua DKM Masjid Dzakirin.

Program ini diharapkannya, bisa menjadi titik balik agar fungsi masjid sebagai tempat pelayanan dan peradaban ummat Islam kembali. Masjid menurutnya bisa memanfaatkan sebaik-baiknya dana kelolaan Masjid dan menciptakan program sejenis agar masyarakat disekitar masjid terjamin kesejahteraannya.

“Semoga menjadi contoh yang baik bagi seluruh masjid di Kota Pontianak,” tambah dia. (sti/r)

Most Read

Artikel Terbaru