SAMBAS – Bertempat di ruang rapat kantor Bupati Sambas, Jumat (09/07), Kepala Kantor Wilayah DJKN Kalimantan Baratt, Edward UP Nainggolan bertemu dan melakukan rapat kerja dengan Bupati Sambas H. Satono, S.Sos.I., M.H. Pertemuan ini membahas optimalisasi pemanfaatan BMN yang ada di wilayah Kabupaten Sambas.
Satono, S.Sos.I., M.H.adalah Bupati Sambas terpilih sesuai hasil Pemilihan Kepala Daerah Tahun 2020 yang baru dilantik.
Di tengah kesibukannya menghadiri rapat sidang paripurna di DPRD Kabupaten Sambas, Satono bersedia bertemu dan mengadakan rapat kerja dalam suasana yang hangat serta santai namun tetap dengan menjaga protokol kesehatan yang ketat.
Dalam mengawali pertemuan tersebut, Kakanwil DJKN Kalimantan Barat, Edward UP Nainggolan menyampaikan bahwa di wilayah Kabupaten Sambas terdapat PLBN Aruk yang telah dibangun oleh pemerintah RI dengan biaya yang cukup besar. Fasilitas tersebut perlu dukungan dan peran nyata dari Bupati Sambas agar pemanfaatannya lebih optimal.
Keberadaan PLBN Aruk tersebut dinilai belum dimanfaatkan secara optimal oleh masyarakat Sambas. Hal ini terlihat dari kondisi PLBN yang lebih banyak “dibanjiri” oleh produk negeri tetangga Malaysia. “Produk Malaysia ternyata lebih murah dibandingkan produk lokal sejenis,” lanjut Edward.
Bupati Sambas menyambut baik kedatangan dan inisiatif dari Kantor Wilayah DJKN Kalbar yang proaktif dalam upaya optimalisasi pengembangan wilayah dan masyarakat Kabupaten Sambas. Ia mengakui saat ini masyarakat sekitar PLBN belum dapat bersaing dikarenakan potensi lokal yang terbatas dengan populasi penduduk di daerah perbatasan yang masih minim.
Meski demikian, ia sudah memantau dan melihat ada beberapa komoditas masyarakat lokal yang dapat menjadi andalan untuk diekspor. Selain buah-buahan seperti labu kuning, ada pula ubur-ubur. “Malaysia sedang membutuhkan labu kuning, maka kami berupaya untuk memasok kebutuhan tersebut,” terang Satono.
Ia juga menerangkan bahwa pihaknya akan memberikan perhatian lebih untuk pengembangan wilayah perbatasan. Wilayah perbatasan di Kalbar ini relatif panjang dan luas. Khusus untuk Sambas sendiri, selain Aruk akan coba dikembangkan pula daerah Temajok karena memiliki potensi wisata yang sangat baik sehingga layak untuk dikembangkan.
“Temajok memiliki potensi pengembangan baik wisata alam maupun wisata bahari dan akan saya tunjukkan mungkin dapat dijadikan tempat rapat kerja selanjutnya,” harap Satono.
Pada kesempatan tersebut, Bupati Sambas mengharapkan sekali dukungan dan bantuan dari Kanwil DJKN Kalbar untuk bersama-sama mengoptimalkan aset BMN yang telah dibangun dengan biaya APBN yang cukup besar. “Kami mohon bantuan saran atau ide yang dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi di kawasan PLBN Aruk,” jelasnya.
Di akhir pertemuan, disepakati akan diadakan pertemuan lanjutan dengan mengundang pihak-pihak terkait untuk optimalisasi dan pengembangan BMN dan potensi kawasan Sambas.(*)