Room BTS di aplikasi streaming JOOX ROOMS begitu ramai Jumat malam (25/9). Ada seratusan peserta dalam diskusi tersebut. Topiknya adalah pengalaman perundungan dari para Army oleh netizen. Army adalah sebutan bagi penggemar boyband K-Pop kenamaan tersebut.
“Kenapa sih orang suka mengolok-olok kita sebagai fans BTS. Padahal kita tidak pernah menyinggung mereka,” ujar orang bernama Dee. Suaranya yang begitu lantang segera disambut oleh beberapa peserta ROOMS yang lain. Sementara yang lain lebih memilih untuk curhat pada kolom chat.
Salah seorang fans BTS asal Pontianak, Kezia (21) menyebut fitur ini sangat membantunya. Di era pandemi ini, layanan hiburan di internet adalah pilihan mutlak bagi mahasiswi Universitas Tanjungpura ini. “Di JOOX ROOMS saya bisa bertemu dengan sesama penggemar BTS. Rasanya senang bisa ngobrol dengan orang yang punya hobi sama. Selain menambah teman, banyak informasi baru juga yang bisa kita dapat,” sebut dia.
Padahal ia sendiri bukan tipe Army yang suka kumpul-kumpul sesama fans di dunia nyata. Kezia merasa kurang percaya diri bila bertemu dengan orang yang belum akrab dengannya. Sehingga iia lebih senang dengan pertemuan virtual. “Saya kurang nyaman kalau di tengah keramaian. Jadi saya tidak ikut komunitas Army di sini. Tapi entah kenapa JOOX ROOMS saya senang ikut ngobrol. Lebih pede rasanya,” katanya.
Di masa pandemi, JOOX ROOMS menjadi fenomena baru saja. Baru diluncurkan pada Juli 2021, fitur pada aplikasi JOOX ini langsung digandrungi para penikmat musik, terutama kawula muda. Fitur ini mengenalkan cara baru mendengarkan musik. Di sini para pengguna bisa mengobrol via video, suara, maupun chat sambil ditemani musik yang menjadi soundtrack. Puluhan juta lagu dari dalam dan luar negeri di JOOX juga memicu pertumbuhan jumlah room.
Biasanya di setiap room (grup di JOOX ROOMS) ada beberapa orang yang bertindak sebagai host. Mereka inilah yang menjadi moderator diskusi sekaligus pemutar musik. Peserta lain bisa me-request lagu kepada mereka. Fasilitas ini juga kerap dimanfaatkan juga oleh para musisi dan kreator konten untuk berinteraksi dengan para penggemarnya.
Hamdan, seorang digital enthusiast menyebut saat ini dunia sedang berada di tengah perubahan radikal tentang cara mendengarkan musik. “Aplikasi musik dan podcast beberapa tahun terakhir mulai menjadi media utama menikmati musik menggantikan disk. Bahkan orang mulai jarang memutar file MP3 yang tersimpan di storage smartphone atau komputer mereka. Layanan music streaming mulai dipilih,” ujar pengurus Generasi Digital Indonesia (Gradasi) Kalimantan Barat.
Peruhan ini membuat bermunculannya aplikasi pemutar musik digital. Mereka berlomba memberikan fitur dan pengalaman terbaik untuk para penggunanya. “Salah satunya adalah adalah JOOX ROOMS yang sangat populer. Ini seperti gabungan aplikasi pemutar musik, podcast, media sosial, digital meeting, dan games. Semua itu sedang dibutuhkan saat pandemi ini. Tetapi semuanya bisa digabungkan dalam JOOX ROOMS,” papar dia.
Menurut dia, JOOX ROOMS menjadi media yang mempertemukan para penggemar musik. Mereka bisa berinteraksi satu sama lain layaknya di dunia nyata. “Penggemar musik hari ini memiliki lebih banyak keuntungan daripada masa lalu. Mau dengar musik jenis apa dan dari mana saja bisa. Bahkan kita bisa terhubung dengan sesama penggemar dari mana saja tanpa ada rintangan jarak, ruang dan waktu,” tukasnya.
Bagi musisi, platform ini membuka peluang untuk menjaring lebih banyak fans fanatik. Lanjut Hamdan, susisi tentu mendapatkan royalti dari setiap musik yang diputar. Tetapi lebih dari itu, di era sekarang ini fitur seperti ini menjadi ladang kreativitas bagi musisi. “Mereka bisa menjaring lebih banyak fans dengan mengadakan konser streaming, atau sekadar menyapa dan bertanya jawab dengan penggemarnya. Bisa juga menawarkan produk-produk baru seperti lagu atau merchandise yang tentu saja diminati penggemar,” ungkapnya.
Sebagai informasi, untuk mengakses ROOMS, pengguna bisa masuk ke halaman utama aplikasi JOOX, lalu klik ROOMS. Di sana pengguna dapat melihat seluruh ruangan yang terbuka untuk umum, kemudian bergabung di dalamnya. Setiap pengguna juga dapat membuat room sendiri untuk membentuk komunitas baru. (ars)
