“Saya mulai karir politik di partai Golkar, awal-awal ditemani Almarhum (M Iqbal Zafarullah). Sampai bisa pada titik ini karena peran besar almarhum. Tetapi almarhum sudah mendahului kita,” ucapnya.
Namun sayangnya, saat didapati terapung di Sungai Kapuas, Senin (15/5) sore menjelang malam korban yang masih mengenakan seragam partai didapati sudah meninggal dunia.
Para pengurus, kader, dan simpatisan masih bahu membahu bersama aparatur setempat mencari Plt Ketua DPD Golkar Kubu Raya, Muhammad Iqbal Zafarullah Har, yang terjatuh di Sungai Kapuas, Desa Kuala, Kecamatan Sungai Raya, Kubu Raya, Minggu (14/5) siang kemarin.
"Saya sampai sekarang belum mau mengatakan Plt Ketua Golkar Kubu Raya adalah korban dan sebagainya. Karena hari ini, seperti apa statusnya juga masih terus diupayakan pencarian. Namun laporan sementara dan hari ini, kami sudah bicara dengan masyarakat termasuk juga istri Iqbal menginformasikan bahwa beliau (Iqbal) terjatuh," ucap Ketua Partai Golkar Kalbar Maman Abdurrahman.
Rumah kediaman M Iqbal Zafarullah, Plt Ketua Partai Golkar yang loncak ke sungai terpantau sepi, Minggu (14/5) sore. Hanya tampak lima orang yang duduk di pekarangan rumah di Komplek Anugerah Asri, Jalan Tabrani Ahmad, Kota Pontianak tersebur. Saat ini pihak keluarga, kepolisian, Basarnas, dan lainnya masih fokus pada pencarian korban.
Kepala Basarnas Pontianak I Made Junetra menyebutkan bahwa uoaya M. Iqbal Safarullah Har, Plt DPD Ketua Partai Golkar Kubu Raya yang melompat ke Sungai Kapuas fi Desa Kuala Dua , Sungai Raya, Kubu Raya ikut disaksikan oleh istri korban.
Warga Desa Gudang Hilir Kecamatan Selimbau FJ (38) diduga terpaksa mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri di rumahnya, Kamis (23/03) sekira pukul 02.20 WIB.
Seorang pria ditemukan meninggal dunia dalam posisi tergantung di rumah orang tuanya di Dusun maniamas Desa Hilir Kantor Kecamatan Ngabang, Kabupaten Landak, Kamis (2/2).
FR, pemuda berusia 26 tahun, ditemukan meninggal bunuh diri dengan cara melilitkan handuk ke leher. Korban melakukan tindak itu di kamar mandi rumahnya di Gang Satu Dalam, Jalan Khatulistiwa, Kecamatan Pontianak Utara, pada Senin (12/12) lalu.
Keinginan pindah ke Pulau Jawa dan bekerja di Kalimantan Timur bersama abangnya, hanya tinggal kenangan bagi warga berinisial S (37), karyawan PT. Erna Djuliawati di Sanggau.