Tongkang membawa bauksit dengan tujuan kapal pengangkut (vessel) untuk melakukan bongkar muat bauksit dari Teluk Melano, Kecamatan Simpang Hilir dengan jarak sekitar 40 mil lebih dari Sukadana, Kabupaten Kayong Utara terbalik.
Petugas Kesyahbandaran, Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP) Kelas III Teluk Melano, Kabupaten Kayong Utara, Kalimantan Barat, Arif Budiman, mengatakan, hingga saat ini belum ada kejelasan penarikan tongkang terbalik berada di perairan Pulau Panebang, Desa Pelapis, Kecamatan Kepulauan Karimata.
SUKADANA – Petugas Kesyahbandaran, Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP) Kelas III Teluk Melano, Kabupaten Kayong Utara, mengimbau kepada sejumlah tongkang di perairan Sungai Teluk Melano, agar dapat menambat tongkang di tempat yang aman.
Kepala Divisi Kajian dan Kampanye Walhi Kalimantan Barat, Hendrikus Adam, berharap kepada instansi terkait untuk dapat memberikan sanksi tegas kepada pelaku usaha yang menyebabkan tumpahan minyak ke laut, hingga mengancam keberlangsungan biota laut di sekitar perairan Karimata.
Tongkang pembawa kernel kelapa sawit, yang terbalik dan berada di sekitar perairan Pulau Panebang, Desa Pelapis, Kecamatan Karimata, Kabupaten Kayong Utara, Kalimantan Barat harus segera ditarik.
Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) Kalimantan Barat (Kalbar) menyoroti tindak lanjut penanganan dugaan tumpahan Minyak Kotor (Miko) di sekitar perairan Pulau Panebang, Desa Pelapis, Kecamatan Kepulauan Karimata, Kabupaten Kayong Utara, Kalimantan Barat.
Jika ditemukan telah merusak ekosistem, Camat Kepulauan Karimata, Kabupaten Kayong Utara, Kalimantan Barat, Hendra, berharap pemilik tongkang tak bertuan yang ditemukan nelayan hingga mengeluarkan minyak agar dapat bertanggung jawab.