Siapa yang tak kenal komunitas Seangle Pontianak? Meski baru berusia dua tahun, namun program serta kegiatan yang dijalankan memiliki peran besar, khususnya dalam menjaga kebersihan lingkungan, khususnya di perairan Pontianak.
By: Ghea Lidyaza Safitri
PRESIDEN Seangle Pontianak Tahun 2020-2021, Garry Marpahiko menjelaskan berdirinya Seangle Pontianak ini berawal dari kepedulian terhadap limbah plastik yang ada di Kota Pontianak dan menyebabkan banjir serta bermacam masalah perairan.
“Kota Pontianak sendiri merupakan salah satu kota yang memiliki masalah terkait,” jelas Garry.
Cowok yang akrab disapa Garry ini mengatakan dari permasalahan yang ada, Seangle Pontianak hadir untuk membentuk ruang agar dapat menyuarakan kepada khalayak ramai agar dapat membawa angin segar di kota ini demi perubahan yang lebih baik ke depannya.

Adapun rangkaian kegiatan utama Seangle Pontianak di antaranya, Rupiah (Rumah Pendidikan Sampah), Seaschool (Edukasi Pilah Sampah), Upcycling (Daur Ulang Sampah Menjadi Produk Layak Jual dan Pakai), serta beberapa program kerja lainnya.
“Yang pastinya dalam rangka untuk mewujudkan Kota Pontianak yang ramah lingkungan terhadap perairan,” ucap Garry.
Sejauh ini, Garry dan anggota lainnya melakukan kegiatan clean up untuk berinteraksi langsung kepada masyarakat dan sosialisasi mengenai waste management dan kemarin Seangle Pontianak juga sempat mengadakan kerja sama dengan Dinas Lingkungan Hidup dan Kelurahan.
Agenda ini dalam rangka untuk memberikan dampak dan mewujudkan keseriusan kepada masyarakat bahwa lingkungan harus dirawat bersama. Garry menuturkan tentunya kegiatan yang dilaksanakan pada 31 Januari 2021 ini mengacu pada protokol kesehatan.
Garry merasa bersyukur masyarakat dapat menerima dengan baik atas kegiatan yang Seangle Pontianak laksanakan. Kepedulian masyarakat ini terhadap lingkungan sudah dapat dilihat dengan kondisi yang mana saat berbelanja sudah membawa tas belanja sendiri.
Selain itu, beberapa di antaranya juga sudah tak menerima kantong kresek. Hal ini menandakan bahwa masyarakat sudah dapat menjaga, kuncinya adalah kesadaran. Menurut Garry, kita harus memberikan edukasi itu agar mereka dapat sadar dan mawas diri dan lingkungan.
Sosialisasi yang Seangle Pontianak lakukan sejauh ini juga dalam bentuk media sosial. Garry dan anggotanya merasa itu cukup efektif mengingat saat ini masyarakat memasuki era digitalisasi dan kegiatan yang dilaksanakan juga beriringan dengan masyarakat.
“Itu salah satu bentuk sosialisasi atau campaign yg kami lakukan agar masyarakat dapat menjadi bagian,” cuapnya.
Garry sangat berharap Seangle Pontianak tak hanya menjadi milik orang-orang yang tergabung di dalamnya, melainkan ini merupakan milik bersama (warga Kota Pontianak) untuk dapat saling bertukar pikiran, memberikan solusi atas apa yang menjadi permasalahan perairan di Kota Pontianak ini.
“Khususnya, dalam hal waste management yang sebaiknya sudah dapat dikelola dengan baik seperti memilah sampah sebelum dibuang pada tempat sampah,” ungkap Garry.
Maka daripada itu, besar harapan Seangle Indonesia bisa jadi komunitas yang dapat memberikan kebermanfaatan untuk segala umat di Kota Pontianak. Semoga Kota Pontianak dapat menjadi Kota percontohan dari kebersihan segi lingkungan perairan.
Bukan tanpa alasan, Garry menuturkan kita sebaiknya untuk menunjukkan hal tersebut, karena anugerah dari Tuhan Yang Maha Kuasa menghadirkan Sungai Kapuas mengaliri kota ini dan menjadi ikonik negara kita sebagai sungai terpanjang di Indonesia.**